JAKARTA, Waspada.co.id – Bakal Calon Presiden, Prabowo Subianto, membandingkan gaya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pemerintahan negara lain, seperti Tiongkok.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat berpidato dalam bedah buku Paradoks Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/9). Menurut Prabowo, pernyataan pemerintah sering kali berbeda dengan kenyataan. Salah satunya terkait klaim pemerintah yang menyebut rakyat bahagia dan ekonomi dalam kondisi baik. Padahal, kenyataan di lapangan tidak demikian.
“Ini orang lain yang bilang, Indonesia bicaranya apa kerjanya apa. Apalagi pimpinannya, bicaranya apa kerjanya apa. Ini bukan saya yang bicara, orang lain,” ujar Prabowo.
Prabowo kemudian membandingkan pemerintahan Jokowi dengan pemerintah Tiongkok dan Jepang. Dikatakan, Tiongkok banyak bicara banyak bekerja dan Jepang sedikit bicara banyak bekerja. Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengkritik keras kebijakan ekonomi terkait utang pemerintah.
“Saudara-saudara, utang pemerintah kita naik terus, naik terus. Sekarang hitungannya naiknya Rp1 triliun tiap hari,” kata Prabowo.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total utang pemerintah pada Juli 2018 mencapai Rp4.253 triliun, naik Rp26 triliun dibandingkan bulan sebelumnya. Dibandingkan posisi akhir tahun lalu, total utang tersebut naik Rp314 triliun.
Selain menyoroti utang, Prabowo juga menyebut saat ini ada ketimpangan yang luar biasa antara orang kaya dan orang miskin di Indonesia. Mengutip data Bank Dunia, saat ini Indonesia mengalami ketimpangan ekstrem dan berpeluang menjadi negara miskin bila tidak ada perubahan.
“Pertumbuhan ekonomi tidak naik, Indonesia terancam negara miskin selamanya. Ya benar ada orang Indonesia yang kaya raya. Di Indonesia, 40 orang terkaya kekayaannya 584 ribu kali rata-rata orang Indonesia,” tuturnya. (wol/aa/cnn/data1)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post