HARARE,Waspada.co.id – Wabah penyakit kolera terus menyebar di Zimbabwe sehingga memengaruhi suhu politik di negara tanpa lautan ini. Partai oposisi Zimbabwe memutuskan untuk menunda agenda perayaan ulang tahun partai dan membatalkan rencana pelantikan presiden tandingan, menyusul peringatan akan wabah kolera.
Partai Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) semula berencana menggelar agenda pelantikan pemimpinnya, Nelson Chamisa sebagai Presiden Zimbabwe, bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-19 partainya pada Sabtu (15/9).
Namun pemerintah mengumumkan perintah yang melarang kegiatan perkumpulan di ruang publik, menyusul adanya risiko penyebaran penyakit kolera, yang telah merenggut 21 nyawa warga dan membuat ratusan lainnya menderita sakit.
“Gerakan untuk Perubahan Demokratis memutuskan untuk menunda perayaan ulang tahun ke-19,” kata juru bicara Partai MDC, Yakub Mafume, Jumat (14/9).
MDC menuduh pemerintah telah menggunakan wabah kolera sebagai alasan untuk menghentikan rencana pelantikan presiden tandingan.
“Sudah jelas bahwa pemerintah telah menyalahgunakan epidemi kolera untuk tujuan politik dan membuat larangan atas acara kami berasal dari perhatian yang tulus,” lanjut Mafume dilansir AFP.
Wabah tersebut pertama kali terdeteksi di wilayah Glen View di luar Ibu Kota Harare dan telah mendorong Kementerian Kesehatan dalam mengumumkan keadaan darurat.
Data Kementerian Kesehatan Zimbabwe menyebutkan jumlah korban meninggal akibat penyakit kolera dalam sepekan mencapai 21 orang, sementara 3.067 kasus dilaporkan dialami warga yang sakit akibat kolera dan tifoid.
Wabah kolera kerap terjadi di Zimbabwe dan di Kota Harare karena masih terbatasnya ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai. Banyaknya permukiman warga tanpa aliran air dan infrastruktur mendasar turut memicu penyebaran penyakit menular.
Zimbabwe sempat mengalami wabah kolera terburuk pada 2008 dengan lebih dari 4.000 warga meninggal dan setidaknya 100.000 menderita sakit. (kcm/data1)
Discussion about this post