JAKARTA, Waspada.co.id – Politikus PKS Muhammad Nasir Djamil sedikit tidak setuju dengan usulan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyaranakan kampanye dihentikan sementara pasca gempa bumi serta tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah.
“Pileg dan pilpres adalah agenda demokrasi yang sudah terjadual. Karena itu kampanye tetap harus dilakukan,” katanya, Senin (1/10) malam.
Ia menjelaskan, penanggungjawab utama bencana alam di Sulteng adalah pemerintah. Begitupun untuk menghormati saudara yang sedang mendapat musibah di Lombok dan Sulteng,
“Jangan kemudian dihadap-hadapkan bahwa kampanye dan bencana alam dua hal yang bertentangan. Bisa saja kampanye dalam bentuk pengumpulan massa dan diselingi hiburan kalau bisa dihindari. Kampanye dialogis yang harus diperbanyak,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaranakan kampanye dihentikan sementara terkait bencana gempa bumi serta tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan SBY lewat sebuah video yang di retwet oleh Politikus Demokrat, Andi Arief lewat akun twitter pribadinya, @andiarief.
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu, SBY mengawali video dengan mengucapkan bela sungkawa terhadap korban gempa dan tsunami Palu.
SBY juga memuji langkah Presiden Jokowi yang dengan cepat terjun langsung ke lokasi bencana untuk melihat kondisi real korban sebelum mengambil keputusan tentang penanganan korban gempa dan tsunami.
Baru setelah itu, SBY menyarankan agar kampanye di Sulawesi Tengah dihentikan. Hal itu dimaksudkan agar seluruh elemen di Palu, Sulawesi Tengah serta daerah terdampak lain, fokus memberikan bantuan terhdap korban gempa dan tsunami Palu. (inilah/ags/data1)
Discussion about this post