SUMBAR, Waspada.co.id – Pernyataan kontroversi Ketua Umum PSI Grace Natalie baru-baru ini memang membuat siapapun menjadi gerah. Pasalnya di tahun politik seperti ini, mantan presenter tv swasta ini menyebut jika kadernya lolos ke parlemen tidak akan mendukung penerbitan perda injil maupun syariah.
Atas pernyataan itu, tokoh ulama Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar pun bereaksi. Ia menyerukan agar umat Islam se-Indonesia terutama di Ranah Minang untuk tak memilih partai yang menolak Peraturan Daerah atau Perda Syariah.
“Bila berita itu benar adanya, maka dengan berserah diri kepada Allah SWT, saya menyatakan kepada seluruh umat Islam di negeri ini khususnya di Ranah Minang, haram hukumnya memilih partai dan siapa pun yang diusung partai tersebut,” katanya dilansir dari laman viva, Selasa (20/11).
Buya Gusrizal menjelaskan, meski nantinya ada alasan yang dicari-cari untuk berkilah, hal itu tak akan mengubah sikap dan pandangannya. Ditegaskan, bila memang demikian dinamikanya, maka ia mengulang kembali seruan haram memilih PSI atau calon legislator dari partai tersebut. Gusrizal mengingatkan, nilai-nilai syariat Islam tetap harus ada dalam aturan perundang-undangan di negeri ini.
“Perlu tuan-tuan dan puan-puan catat bahwa syariat Islam telah menjadi bagian dari perundang-undangan di negeri ini,” jelas Ketua Majelis Ulama (MUI) Indonesia Sumatera Barat itu.
Buya mencontohkan, pada 1997 silam ketika pulang dari Mesir usai menimba ilmu agama. Ia langsung terjun berjuang di medan dakwah dengan cara-cara yang sah menurut aturan yang berlaku. Membuat perda yang bermuatan syariat Islam merupakan upaya menghidupkan kembali nilai-nilai akhlak dalam kehidupan berbangsa ini.
“Perjuangan yang panjang dan berat semenjak dari Kota Solok terus berjalan sampai hari ini, sudah 21 tahun lamanya. Mata kepala saya melihat adanya perubahan ke arah yang baik dan tak ada umat lain yang dirugikan oleh lahirnya perda-perda syariah tersebut,” katanya.
Bahkan, ia menekankan, tak ada pula aturan dan undang-undang yang dilanggar oleh perda. “Semua itu dilakukan karena kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang diwujudkan dengan membangun jiwa anak bangsa ini,” tuturnya.(wol/viva/data1)
Discussion about this post