MEDAN, Waspada.co.id – Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat, memastikan tidak ada muatan apapun perihal perubahan status pada Jalan Antariksa yang semula status Jalan Kota menjadi Ksatrian TNI AU yang sempat menuai protes puluhan warga Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia di gedung DPRD Medan, Jumat (4/1) kemarin.
Dikatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Danlanud Soewondo, Kolonel (Pnb) Dirk Poltje Lengkey. Pada prinsipnya, beliau tidak menginginkan timbul masalah apapun di wilayahnya. Tidak hanya itu, sebelum pemasangan plang nama jalan berikut statusnya, Dishub juga sudah berkoordinasi dengan seluruh camat yang ada di Kota Medan, di mana titik yang bakal dipasang plang nama jalan tersebut.
“Permasalahan ini sudah usai beberapa waktu lalu. Sekarang demi kebaikan bersama, status jalan yang sempat menjadi persoalan (Ksatrian TNI AU, red) kini sudah berubah menjadi kode pos. Danlanud pun sangat mendukung keputusan ini,” ungkapnya kepada Waspada Online menyikapi penolakan warga Sari Rejo atas perubahan status jalan tersebut, Selasa (8/1).
Renward menambahkan, menyangkut keberatan warga atas pemasangan polisi tidur yang juga mencuat saat unjukrasa, secara tegas ia menyatakan kalau pihaknya tidak mengetahui adanya pemasangan. Polisi tidur yang resmi milik Dinas Perhubungan terbuat dari karet, bukan coran semen seperti yang ada sekarang ini.
“Mungkin itu permintaan warga yang bermukim di kawasan pangkalan. Dan saya kira, lumrah juga kalau dipasang polisi tidur di kawasan militer. Supaya siapapun yang melintasi kawasan militer itu tidak sembarangan mengemudikan kendaraan mereka,” tukasnya.(wol/mrz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post