JAKARTA – Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, yakni Abdul Kadir Karding menilai kalau penghapusan ujian nasional (UN) yang diusung oleh Sandiaga Uno bukan menjadi sebuah solusi untuk dunia pendidikan.
Rencana penghapusan ujian nasional tersebut disampaikan calon wakil presiden nomor urut 02 itu dalam debat Pilpres ketiga ketika melawan Ma’ruf Amin pada Minggu, 17 Maret 2019.
Dalam pernyataan Sandiaga Uno, ujian nasional akan diganti dengan mengembangkan minat dan bakat. Sedangkan menurut TKN, hal itu sudah terdapat dalama ekstra kurikuler serta pelajaran tambahan lainnya.
“Solusinya, kalau terus minat bakat menurut saya itu sudah disebutkan semacam ekstra kurikuler, ada pelajaran tambahan dan sebagainya,” ungkap Abdul Kadir Karding kepada awak media, Senin (18/3/2019).
“Jadi, apa yang disampaikan mas Sandi itu bukan satu solusi karena sudah ada sebelumnya. Tinggal, menurut saya, yang ada ini tinggal diperbaiki, tinggal terus dikaji, supaya menjadi data rujukan dan data ukuran mengambil kebijakan, khususnya dibidang pendidikan,” terangnya.
Abdul Kadir Karding pun menjelaskan bahwa ujian nasional saat ini bukan lagi sebagai penentu kelulusan, tetapi menjadi instrumen untuk mengukut sejauh mana standar pendidikan yang ada di Indonesia, baik secara kualitatif dan kuantitatif.
“UN kali ini, atau dijaman sekarang itu tidak menentukan kelulusan siswa tetapi UN menjadi instrumen untuk mengukur, standar pendidikan kita agar dia bisa diukur secara kualitatif maupun kuantitatif,” ujar Abdul Kadir Karding.
“Mengingat negara kita begitu besar, banyak pulau, banyak daerah sehingga kita tidak ingin pendidikan kita ini berjalan timpang satu itu, Jawa dan luar Jawa, kota dan desa. Dan juga agar kita tahu, posisi kita hari ini ada dimana, jadi kita punya standar yang jelas, untuk memperkuat untuk melakukan kebijakan yang lebih baik, jadi, menghapus UN tentu harus dipikirkan solusinya,” katanya.
Discussion about this post