JAKARTA, Waspada.co.id – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily menilai, wacana Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menghapuskan Ujian Nasional (UN) hanya untuk kepentingan Pemilu. Dia menduga Sandiaga ingin mencuri suara dari pemilih pemula yang rata-rata siswa SMA sederajat.
“Saya pribadi menduga tujuan penghapusan UN semata untuk aspek elektoral, jangan karena ingin meraih dukungan dari pemilih jelang lulusan SMA atau menjelang SMA, kita mengabaikan aspek yang sangat penting dalam dunia pendidikan, yaitu soal kompetensi lulusan, atau standar kelulusan secara nasional,” ucap Ace di Posko Cemara, Jakarta, Senin (18/3).
Menurutnya, wacana penghapusan UN sudah ada sejak lama. Tepatnya saat era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY). Namun, tak pernah dilakukan. Karena, menurutnya, sangat naif jika alasannya lantaran pemborosan anggaran.
“Justru UN ini sebagai upaya kita memiliki standar kompetensi lulusan siswa secara nasional. Bagaimana mungkin kita akan memiliki daya saing kalau kita tidak memiliki standar kompetensi kelulusan siswa, yang memang secara nasional dijadikan parameternya,” ungkap Ace.
Menurutnya, standar kelulusan kompetensi yang bersifat nasional harus dimiliki. Sehingga ada pemerataan kemampuan atau kompetensi yang bersifat nasional.
“Ada pemerataan kemampuan atau kompetensi pendidikan. Kami tentu tidak ingin UN dihapuskan karena semata-mata alasan seperti disampaikan Sandi,” ucapnya.
Sebelumnya, Cawapres Sandiaga Uno menilai pentingnya memfokuskan kepada pembangunan karakter budi pekerti. Sandiaga lantas mengutip pernyataan seorang pelajar asal Pamekasan bernama Salsabila Umar yang mengeluh kurikulum yang terlalu berat.
Dia pun berjanji akan menghapus ujian nasional (UN), dan menggantinya dengan program penerusan minat dan bakat.
“Kami akan menghapus ujian nasional. (UN) ini adalah biaya pendidikan tinggi. UN tidak berkeadilan. Kami ganti dengan penerusan minta dan bakat. Mereka (pelajar) akan mampu diarahkan ke ekonomi kreatif atau bidang lain sesuai kemampuannya,” kata Sandiaga.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso menjelaskan, pihaknya sudah mempertimbangkan mengenai rencana penghapusan UN tersebut. Karenanya, rencana revisi akan menjadi tindakan utama untuk meniadakan UN dan diganti menjadi sistem ujian sesuai minat dan bakat masing-masing pelajar.
“Kami akan merevisi sesuai apa dengan apa gagasan kami,” katanya di Media Center BPN, Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (18/3).
Dia mengaku, gagasan Sandiaga dalam debat terkait penghapusan UN, menjadi perdebatan di kalangan internal BPN. Sejumlah tokoh pendidikan diundang BPN untuk berdiskusi, mengungkap pandangan pro dan kontra. Namun menurut dia, apa yang dinyatakan Sandiaga dalam debat adalah sebuah keputusan pemimpin. (merdeka/ags/data2)
Discussion about this post