MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu tidak bisa menyimpulkan isi percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basyir. Pasalnya, penggalan rekaman yang dibongkar salah seorang pemilik akun di instagram tidak begitu jelas.
Justru, dia curiga dengan motif di balik penyebaran rekaman yang diduga hasil penyadapan. Menurut penjelasan pihak kementerian BUMN, pembicaraan itu terjadi setahun lalu, dan bukan membahas fee tetapi penyertaan PLN di setiap proyek listrik supaya ada kontrol di PLN.
“Kalau benar seperti itu, atau benar percakapan setahun lalu, ini lebih menarik. Siapa yang bermain di sini? Kok disimpan-simpan setahun, kemudian baru diledakkan ke publik,” ucap Gus Irawan, baru-baru ini.
Ketua DPP Gerindra Sumut ini menduga, penggalan percakapan itu sengaja dimainkan sebagai pembusukan. “Saya khawatir jangan-jangan ini mainan dari para mafia migas,” tutur Gus.
Sebab, kata dia, kalau benar percakapan tersebut terjadi setahun yang lalu seharusnya masalah ini diungkap ketika itu juga, bukan sekarang. Dia pun tidak heran kalau memang ada pihak-pihak yang bermain dalam BUMN. “Kan Pertamina ini memang seksi bagi banyak pemain, dan masih banyak mafia di sana. Sebagian orang dalam ada yang terkooptasi di dalam mafia itu juga,” ucap dia.
Gus pun menambahkan, supaya isu ini tidak menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat, baik Rini maupun Sofyan tetap diminta memberikan klarifikasi langsung mengenai apa sebenarnya yang mereka bicarakan di rekaman tersebut.
“Karena itu kan penggalan percakapan, memang gak begitu jelas juga percakapannya, ya mereka-mereka yang terlibat di percakapan itu harus ungkapkan ke publik. Apa itu percakapannya supaya tidak menjadi pertanyaan di masyarakat,” tambahnya. (wol/min/data2)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post