
JAKARTA – Partai Gerindra membenarkan syarat rekonsiliasi dari Prabowo kepada Jokowi salah satunya terkait pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab ke Indonesia. Mereka juga menginginkan pembebasan terhadap sejumlah pendukung Prabowo-Sandi yang ditahan beberapa waktu lalu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani berujar bahwa dalam komunikasi politik harus menjauhkan dendam agar rekonsiliasi bisa dilakukan dengan baik. Syarat tersebut dinilai salah satu bagian penting, agar perbedaan pandangan yang terjadi di antara masyarakat selama Pilpres 2019 perlahan dapat mencair.
Terkait hal itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Irma Suryani Chaniago justru mempertanyakan sejumlah syarat tersebut. Sebab menurutnya, yang menginginkan rekonsiliasi justru rakyat agar terjadi silaturahmi antarkedua tokoh dan bukan justru menekan pemerintah atau presiden itu sendiri.
“Presiden bertemu dengan Pak Prabowo, lah kok sepertinya pemerintah yang ditekan dengan syarat macam-macam. Kalau tanggapan atas niat baik pemerintah untuk kembali ke laptop (silaturahmi) malah digiring untuk bargaining position, saya kira enggak perlu ada rekonsiliasi,” kata Irma saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Sebab kata dia, rencana baik untuk menggelar silaturahmi antar keduanya itu harus murni datang dari kedua belah pihak tanpa ada embel-embel apapun. Terlebih, Rizieq Shihab pergi ke Arab Saudi atas kemauannya sendiri.
“Yang bersangkutan itu kan pergi atas kehendak sendiri? Kenapa sekarang minta dipulangkan? Kalau ingin pulang sebagai warga negara yang masih memiliki kewarganegaraan silakan saja,” ujarnya.
“Sebagai partai politik dan tokoh bangsa, harusnya kedua pihak bersama-sama memiliki konsensus untuk bersama membangun bangsa kembali di posisi masing-masing. Yang menang memerintah dan yang kalah silakan ambil posisi bergabung atau tetap sebagai oposisi,” demikian kata Irma.
Discussion about this post