BANDA ACEH, Waspada.co.id – Wali Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SEAk MM menjadi narasumber talkshow internasional pada acara “Dimension Urban Regional Planning (DURP)†di Taman Budaya Banda Aceh, Sabtu (14/9).
Pada ajang yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Unsyiah itu, Wali Kota Aminullah tampil bersama Program Manager Think City Malaysia Faezah Ayub dan pegiat seni Aceh Pratitou Arafat.
Sesuai dengan tema talkshow “Warisan Kota Sebagai Aset Sosial Budaya dan Ekonomi untuk Pengembangan Kotaâ€, Aminullah menyebut kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi kemajuan Banda Aceh ke depan.
Walaupun luas wilayahnya kecil hanya 61 kilometer persegi, tapi Banda Aceh punya warisan endatu yang luar biasa, mulai dari cagar budaya, kuliner, hingga seni budaya. “Sekarang bagaimana agar warisan ini bisa kita maksimalkan untuk menguatkan sektor ekonomi demi Banda Aceh yang lebih baik,†ungkapnya.
Warisan yang ada tersebut, sebutnya, juga sangat mendukung sektor pariwisata yang sedang giat-giatnya digarap Banda Aceh. “Berkat promosi jor-joran yang kita lakukan, dari tahun 2017 ke 2018, terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisata sexara drastis.â€
“Penambahannya mencapai 105 ribu orang dari jumlah total kunjungan yang tercatat hampir 500 ribu. Angka ini naik signifikan dari periode sebelumnya yang hanya naik 2.500 wisatawan baik lokal maupun mancanegara,†ungkapnya lagi.
Melalui talkshow internasional itu, wali kota mengharapkan dapat dihasilkan suatu rekomendasi positif bagi kemajuan Banda Aceh. “Saran dan masukan terkait apa yang harus saya lakukan atau apa yang masih kurang, sangat saya harapkan demi mewujudkan Banda Aceh Gemilang dalm Bingkai Syariat.â€
“Terakhir, dari para mahasiswa khususnya dari Prodi PWK sebagai calon teknokrat, juga saya harapkan dukungannya dalam perencanaan kota. Perencanaan wilayah yang baik sangat menentukan kehebatan kota kita tercinta pada masa mendatang,†pungkasnya.
Sebelumnya di tempat yang sama, Ketua Himpunan Mahasiswa PWK Unsyiah Al Ikhsan Adri mengatakan, ajang DURP yang digagas pihaknya itu merupakan ajang besar pertama tingkat Aceh setelah Himpunan Mahasiswa PWK Unsyiah terbentuk tahun lalu. “Tujuannya untuk memasyarakatkan perihal perencanaan wilayah dan kota, sekaligus memperingati hari jadi Prodi PWK keempat.â€
Selain talkshow, juga ada lomba karya tulis, mapping kota di wilayah herritage, lomba fotografi bertema sejarah, dan expo produk ekonomi kreatif. “Lewat lomba mapping kota khususnya kawasan herritage, kami berharap dapat memberi masukan berarti bagi Pemko Banda Aceh dalam pengembangan wisata heritage,†katanya.
Talkshow internasional DURP 2019 sendiri dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik Unsyiah Lulusi ST MSc. Hadir pula di sana Ketua Prodi PWK Unsyiah Ashfa ST MT beserta sejumlah Kepala SKPK Banda Aceh terkait. (bandaacehkota/ags/data1)
Discussion about this post