JAKARTA, Waspada.co.id – Sekretaris jenderal (sekjen) dari tiga partai politik yang tergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yakni Partai Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), serta Partai Bulan Bintang (PBB) disebut mengeluh tak mendapatkan kursi menteri di kabinet Indonesia Maju.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan bahwa keluh kesah dari sekjen ketiga partai politik itu disampaikan dalam forum sekjen parpol di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) beberapa waktu lalu.
Menurut sosok yang akrab disapa Awiek itu, sekjen dari ketiga parpol itu meminta agar PPP menyampaikan keluhan mereka secara langsung ke Jokowi.
“Beberapa waktu yang lalu dalam pertemuan forum-forum sekjen KIK, memang ada keluh kesah dari beberapa sekjen yang belum kebagian dan meminta PPP menyampaikan kepada Jokowi dan timnya terkait dengan teman-teman yang belum kebagian posisi,” kata Awiek kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (28/10).
Dia berpendapat bahwa keluh kesah tersebut merupakan hal wajar. Namun, Awiek mengingatkan bahwa Jokowi memiliki hak prerogatif dalam memilih sosok-sosok yang akan menduduki kursi menteri di pemerintahannya.
Menurutnya, Jokowi dalam memilih menteri harus mempertimbangkan banyak hal, bukan sekadar untuk bagi-bagi kekuasaan. “Tetap harus dilihat dari aspek kualitasnya, tidak seta merta untuk pure kepentingan,” kata dia.
Ia pun menyampaikan bahwa tidak ada perjanjian antara Jokowi dan parpol pendukung serta pengusung di Pilpres 2019 terkait kursi menteri.
Awiek meyakini Jokowi bakal tetap mengakomodir dengan memberikan kursi di luar kabinet kepada pihak-pihak yang belum kebagian di kursi menteri. “Nanti dugaan saya masih ada Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) atau apa gitu. Jokowi tahu lah, kira-kira itu enggak perlu kami,” kata Awiek.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan dirinya menyadari pihak yang kecewa lebih banyak setelah mengetahui hasil penyusunan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Dia menuturkan pihaknya harus melihat pelbagai hal seperti daerah, suku dan agama serta proporsi yang benar dari 300 nama yang masuk. Kabinet Indonesia Maju sendiri diisi oleh 34 orang.
“Yang kecewa berarti lebih dari 266 orang. Pasti kecewa. Artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang,” kata dia dalam pidatonya saat Musyawarah Besar Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10).
Jokowi juga meminta maaf karena tak bisa mengakomodir semua orang dalam hal tersebut. (cnnindonesia/ags/data1)
Discussion about this post