MEDAN, Waspada.co.id – Sulit untuk meningkatkan jumlah wisawatan domestik dan internasional datang ke kawasan Danau Toba jika harga tiket pesawat dari Jakarta ke Bandara Silangit masih tinggi.
Perbedaan mencolok juga terlihat jika dibandingkan dengan harga tiket ke Denpasar Bali. Padahal kedua destinasi wisata ini masih ada kisaran tempuh dua jam dari Jakarta.
“Kita bisa memaklumi adanya penyesuaian harga tiket baru-baru ini. Itu saja sudah menjadi pukulan telak bagi pariwisata Danau Toba. Data Angksa Pura menunjukkan penurunan jumlah penumpang ke Silangit. Yang menjadi pertanyaan kita, mengapa harga tiket ke Bali bisa jauh lebih murah? Bukankah keduanya sama-sama menjadi primadona pariwisata kita?,†ujar pemerhati Danau Toba yang juga Bupati Tapanuli Utara 1999-2004, Dr RE Nainggolan MM, Sabtu (16/11).
RE langsung membuktikan dengan membuka aplikasi pemesanan tiket online. Terlihat memang tiket Jakarta ke Denpasar untuk Minggu (17/11) masih ada di harga Rp 842 ribu. Untuk hari yang sama, penerbangan Jakarta ke Silangit sudah pada angka Rp1,8 juta.
“Ini kan disparitas yang luar biasa? Bisa kita bayangkan, jika lima orang dalam satu keluarga misalnya bepergian ke Bali mereka hanya menghabiskan sekitar Rp 8 juta untuk tiket PP, dan harus merogoh kocek sampai Rp 18 juta kalau ingin ke Danau Toba. Pulang pergi sudah Rp 36 juta hanya untuk tiket dan dana itu harus dipersiapkan,karena harus kembali dari toba.Untuk tiket pesawat saja,†ujarnya.
Mantan sekdaprovsu ini mengingatkan, biaya perjalanan adalah pertimbangan utama bagi orang saat memilih destinasi wisata.
“Kita bicara secara umum, ya. Kalau mereka yang kaya raya tentu bukan persoalan, dan mereka mungkin punya pesawat sendiri. Akan tetapi bagi kelas menengah ke bawah yang menjadi pengunjung utama Danau Toba, itu pertimbangan utama. Seberapa ingin pun mereka melihat Danau Toba, melihat kalkulasi di atas, tentu mereka akan lebih memilih ke Bali,†katanya.
Oleh karena itu, RE merasa harus ada solusi dan campur tangan pemerintah terhadap persoalan ini. Jangan jadi sia-sia kerja keras untuk membenahi Bandara Silangit.
Di satu sisi bandara terus mengalami perkembangan, infrastruktur di sana terus dibangun untuk meningkatkan kualitas pelayanan, runway-nya makin panjang, apron makin lebar.
“Harga tiket pesawat penerbangan domestik yang masih mahal membuat kunjungan wisatawan ke Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara turun drastis melebihi 10 persen. Padahal Danau Toba masuk dalam superprioritas lokasi wisata yang harus dikembangkan oleh pemerintah Indonesia,” cetusnya.
“Kalau pemerintah tidak campur tangan seperti gebrakan Presiden Joko Widodo 2 tahun lalu, saya khawatir tidak lagi ada pesawat yang mendarat di Silangit,” sebutnya.
“Menteri Perhubungan dan MenParkeraf RI Harus dan harus segera melakukan sesuatu tindakan nyata agar harga tiket bisa kembali mendekati normal, sehigga pariwisata kita terus meningkat,” pungkasnya.(wol/lvz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post