BERASTAGI, Waspada.co.id – Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Karo, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Dr Hj Sabrina menyempatkan diri meninjau UPTD Benih Induk Hortikultura, Jalan Djamin Ginting Km 67, Kutagadung, Berastagi, Kabupaten Karo, Senin (11/11).
Disambut Kepala UPTD Lambok Turnip beserta jajaran pegawai, Sabrina diajak melihat-lihat dan memanen beberapa hasil inovasi yang dikembangan oleh UPTD tersebut. Salah satu yang paling dikagumi Sabrina adalah teknik aeroponik yang diterapkan pada pembenihan kentang.
Aeroponik adalah proses membesarkan tumbuh-tumbuhan di udara. Tanaman tidak diberi media untuk tumbuhnya akar, melainkan dibiarkan terbuka, menggantung pada suatu tempat yang dijaga kelembabannya.
Jika akar tidak masuk ke dalam media dan dibiarkan terbuka, maka pengambilan oksigen menjadi lebih lancar. Sehingga, metabolisme tumbuhan lebih cepat, yang kemudian dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
“Wah, kalau biasanya yang banyak kita lihat itu mediumnya tanah dan air (hidroponik), hari ini kita panen benih kentang di udara. Tekniknya aeroponik, benih-benih yang kita panen ini nanti ditanam lagi menghasilkan kentang-kentang unggul yang tentunya menguntungkan petani, bagus sekali inovasi ini,” ungkap Sabrina.
Luar biasa gembira, Sabrina kembali melihat-lihat hasil-hasil inovasi UPTD Benih Induk Hortikultura. Beberapa di antaranya cabai, jeruk, kentang, bunga krisan, bawang merah, arcis, dan wortel.
“Saya berharap, UPT-UPT kita yang lain juga akan melakukan hal yang sama, saya yakin kalau semua berinovasi, pangan kita produksi meningkat, dan inflasi kita stabil,” ucapnya.
“Kalau seluruh dinas-dinas terkait di seluruh kabupaten/kota memaksimalkan upaya-upayanya termasuk melalui UPT di daerah-daerah, saya yakin produksi pertanian kita meningkat, petani makmur, inflasi stabil dan perekonomian pasti tumbuh membaik,” kata Sekda.
Kepala UPTD, Lambok Turnip, menjelaskan ada dua varietas unggul hasil inovasi yang telah berhasil dipatenkan ke pusat, yakni wortel Gundaling dan arcis Berastagi.
“Luas areal 7,9 hektar yang kita miliki ini Bu, memang kita optimalkan untuk menghasilkan benih-benih yang unggul, ragam inovasi kita praktikkan,” katanya.
Selain aeroponik, kata Lambok, juga ada pengembangan kultur jaringan di laboratorium. Hal dimaksud adalah teknik mengisolasi bagian tanaman (sel, jaringan, dan organ) untuk ditumbuhkan pada media dengan kondisi bebas dari infeksi, agar bagian tersebut memperbanyak diri dan membentuk tanaman yang sempurna. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post