MEDAN, Waspada.co.id – Festival Danau Toba (FDT) 2019 akan digelar lebih meriah dengan berbagai agenda menarik pun disiapkan. Pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pemakaian Bulang Sulappei terbanyak meruapakan salah satu agenda memeriahkan FDT di Parapat, Simalungun, 9-12 Desember 2019.
Bulang Sulappei adalah tudung kepala perempuan yang terbuat dari kain tenun Simalungun. Ditargetkan akan ada 1.000 orang yang akan terlibat dalam pemecahan rekor MURI tersebut, temasuk para wisatawan.
“Tidak hanya sekadar dipakai, pada saat bersamaan juga ada atraksi seni melipat kain Bulang Sulappei,†ujar Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua, pada konferensi pers Pelaksanaan FDT 2019 di Ruang Pers Kantor Gubernur Sumut, Kamis (5/12).
Pemecahan rekor MURI pemakaian Bulang Sulappei dipilih dalam rangkaian FDT karena kain tenun asal Simalungun ini sudah jarang digunakan. Hal tersebut juga dilakukan guna melestarikan budaya asli Simalungun.
“Jadi FDT ini juga tujuannya menunjukkan budaya asli daerah, jadi ini yang bisa dilakukan masyarakat atau wisatawan untuk mengenal kebudayaan Simalungun,†kata Ria didampingi Ketua Panitia FDT 2019 Rismaria Hutabarat dan Kabag Humas Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut M Ikhsan.
Pelaksanaan FDT 2019 yang diselenggarakan Pemprovsu dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI, Badan Otorita Danau Toba, delapan kabupaten di kawasan Danau Toba serta para stakeholder pariwisata dan budaya.
FDT direncanakan bakal dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, para bupati kawasan Danau Toba, Forkopimda, Anggota DPR RI/DPRD, dan dibuka resmi oleh Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi.
Menurut Ria, festival kali ini mengusung tema “Inspiring Danau Tobaâ€, yang bermakna bagaimana seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat bisa bekerja sama, berinspirasi, membuat ide, buah pikiran, gerak hati, kreatif terhadap pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Selain itu, kesiapan semua pihak bahwa kita akan menerima sertifikat UNESCO Global Geopark pada September 2020 di Jeju (Korea Selatan) dan ke depannya Danau Toba menjadi destinasi pariwisata bertaraf internasional berbasis geopark,†paparnya.
Acara lain yang akan digelar adalah Lomba Ucok Butet, Koor Raksasa, Tari Kolosal Saoan, Tari Kolosal Multi Etnik, Penglepasan Balon dan Lampion, Hiburan Rakyat, Lomba Paduan Suara, Lomba Solubolon, Lomba Fotografi, Lomba Vokal Grup, Pameran UKM serta lomba lari 10K. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post