LABUSEL, Waspada.co.id – Amburadulnya pembangunan jembatan di Dusun Pengarungan II, Desa Pengarungan, Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel), diduga asal jadi dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Pembangunan jembatan yang menelan biaya Rp1,150 miliar yang bersumber dari anggaran APBD tahun 2020 diduga telah terjadi mark up oleh pihak pemenang tender. Di mana pembangunan jembatan tersebut tidak bisa digunakan oleh masyarakat sekitar. Pasalnya di dua sisi jembatan belum ada penimbunan tanah yang dilakukan oleh pihak kontraktor.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Labusel, Nikson Silitonga, yang dikonfirmasi Waspada Online membantah terjadinya mark up pada pengerjaan proyek jembatan tersebut. Dikatakan, kondisi jembatan yang terkesan asal jadi dikarenakan uang anggaran belum mencukupi dan akan dianggarkan untuk tahun berikutnya.
“Proyek tersebut merupakan temuan BPK dan mereka sudah turun melakukan peninjauan pada bulan Agustus kemaren dan untuk selanjutnya laporkan aja ke Inspektorat atau Kejari karena itu tugas dan wewenang mereka,” jelasnya, Jumat (22/1).
Ketua Forum Republik Indonesia Bersatu (FRIB) Porkot Pulungan, mengaku heran dengan pembangunan proyek jembatan yang menelan angaran Rp1,150 miliar di Dusun Pengarungan II Desa Pengarungan tersebut. Sebab, jembatan yang dibangun tahun 2020 sampai sekarang tak berfungsi seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
“Kita dari Forum Republik Indonesia Bersatu meminta kepada Kejari Labuhan Batu Selatan dan Inspektorat agar segera memeriksa Kadis PU dan pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Labuhan Batu Selatan serta pihak pemenang tender,” sebutnya.
Porkot menyebut, pembangunan jembatan ini sangat diharapkan oleh masyarakat Dusun Pengarungan karena jalan tersebut merupakan jalan utama untuk mengangkut hasil perkebunan masyarakat.
“Dan itu sangat rancu. Anggaran yang sangat besar tak cukup untuk membangun jembatan. Kita menilai Dinas PU Labusel tidak mempunyai perencanaan yang matang untuk melakukan pembangun jembatan tersebut,” pungkasnya.(wol/bon/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post