SITOMBU, Waspada.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya alam lokal untuk meningkatkan gizi masyarakat. Menko melihat sumber daya alam lokal di Kepulauan Nias mencukupi untuk kebutuhan gizi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Menko PMK saat berdialog dengan masyarakat di Balai Desa Togide’u, Kecamatan Sitombu, Nias Barat, Rabu (17/3). Sebelum Nias Barat, Menko PMK juga mengadakan dialog dengan petugas kesehatan, bidan, dan masyarakat di Kantor Wali Kota Gunungsitoli.
“Nias ini subur, pepaya bisa dimakan. Ikan juga tidak kekurangan. Ikannya paling segar. Ikan ada asam folat alami yang bisa merangsang otak, ” kata Muhadjir juga menyarankan ada gerakan makan ikan di Kepulauan Nias seperti Presiden BJ Habibie.
“Kalau bisa ini bikin gerakan makan ikan sebanyak-banyaknya, pak Habibie itu orangnya kecil tapi pintar, ternyata waktu kecilnya suka makan ikan,” ujar Menko.
Dikatakan, sosialisasi dan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya menjaga gizi anak sangat perlu. Selain itu, koordinasi antarlembaga terkait perlu ditingkatkan.
“Pokoknya sosialisasi kerja sama dan kemudian penanganannya per kasus tidak boleh berdasarkan angka tapi harus by name by address siapa dia yang stunting dan dia harus betul betul ditelusuri dan ditangani secara berkelanjutan sampai tuntas, ” ujar Menko.
Indonesia menargetkan tahun 2045 menjadi Indonesia emas. Maka anak anak perlu disiapkan untuk masa depan. Selain itu, pencegahan stunting juga perlu dilakukan sejak dini, bahkan bisa dilakukan sejak remaja putri. Suami juga mesti berperan dalam pencegahan stunting.
“Kalau sampai anak itu stunting, bukan hanya tinggi dan berat yang kurang. Kemampuan otak juga kurang, ” ujar Menko.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) R Sabrina mengatakan pencegahan merupakan langkah penting yang sudah dilakukan Pemprovsu. Salah satu upayanya adalah sosialisasi atau edukasi pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak.
Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely, mengharapkan pembangunan pelabuhan di delapan pulau di Nias Barat. Menurutnya, akses ke Sumatera Barat, Belawan, dan Nias Selatan akan terbuka serta meningkatkan gairah petani kopra ekspor ke luar Sumut.
Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, mengatakan wilayahnya memerlukan perhatian khusus, terutama pembangunan rehabilitasi SD dan SMP, sarana teknologi dan informasi sekaligus bidang pariwisata, pertanian, dan perikanan. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post