Waspada.co.id – Vaksinasi merupakan prosedur pemberian suatu antigen penyakit, biasanya berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau sudah mati, bisa juga hanya bagian dari virus atau bakteri. Tujuannya adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut.
Untuk itu demi menyelamatkan ratusan juta nyawa rakyat Indonesia dari virus Corona (Covid-19), pemerintah pusat mencanangkan program vaksinasi nasional. Memang pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang terus berlangsung di Indonesia.
Tercatat dari data yang dihimpun sebanyak 6 juta warga Indonesia telah menjalani suntik vaksin Covid-19. Dari 6 juta itu sebanyak 3 juta di antaranya telah diberi dosis kedua vaksin Covid-19, sehingga total sudah 9 juta dosis vaksin disuntikkan.
Diketahui, program vaksinasi nasional sendiri telah berjalan sejak 13 Januari lalu, dan ditargetkan rampung pada Desember 2021 hingga Maret 2022. Program ini diharapkan dapat mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus Corona.
Terkait vaksinasi ini, pemerintah telah menetapkan empat tahapan, yang pertama menyasar 1,4 juta tenaga kesehatan. Disusul tahapan kedua yang menyasar 17,3 juta petugas pelayanan publik dan 21,5 juta lansia.
Kemudian akan dilanjutkan vaksinasi tahapan ketiga yang menyasar 63,9 juta masyarakat rentan yang berada di daerah risiko tinggi penularan, serta 77,4 juta masyarakat lain yang disesuaikan dengan ketersediaan vaksin.
Dari catatan di atas, untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah, maka pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus dikebut. Hal ini mengingat, bila setiap tahapan vaksinasi yang diterapkan tidak tercapai maka akan merusak setiap tahapan yang sudah disusun dengan rapi, bahkan waktu untuk merampungkan vaksinasi nasional akan bergeser dari yang semula Maret 2022 bisa jadi ke tahun 2023, bahkan lebih.
Lantas, jika target vaksinasi nasional tidak terlaksana dan target herd immunity tidak tercapai, ditakutkan akan terjadi lonjakan kasus virus Corona di negeri ini, ditambah lagi memang faktanya virus Corona terus mengalami mutasi seperti B117 dan lainnya.
Memang demi memenuhi capaian program vaksinasi nasional itu, pemerintah telah berkomitmen mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin dari empat perusahaan farmasi luar negeri. Rinciannya, 125,5 juta vaksin dari perusahaan China Sinovac.
Kemudian 74 juta dosis vaksin dari Novavax; 82.8 juta dosis vaksin dari perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca; 66,4 juta dosis vaksin dari Pfizer, serta 78 juta dosis vaksin melalui skema kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility. Fasilitas tersebut merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI.
Saat ini, pemerintah telah mendatangkan kurang lebih sebanyak 39,1 juta vaksin Covid-19 yang berada di Indonesia. Rinciannya, 3 juta vaksin jadi dari Sinovac, dan sekitar 35 vaksin Sinovac mentah (bulk) yang diolah oleh PT Bio Farma (Persero).
Sementara sisanya, sebanyak 1.113.600 vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia pada 8 Maret lalu. Data terakhir PT Bio Farma mencatat pihaknya telah memproduksi sebanyak 20 juta dosis vaksin Sinovac olahan. Dari puluhan juta dosis itu, data per 15 Maret menyebutkan sebanyak 12.825.590 dosis telah rampung didistribusikan di seluruh Indonesia.
Sekali lagi, vaksinasi dilaksanakan untuk melengkapi upaya pencegahan penyakit Covid-19, seperti memakai masker, mencuci tangan, juga menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Untuk itu, demi keselamatan kita semua, mari sukseskan vaksinasi nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Semoga. (***)
Discussion about this post