JAKARTA, Waspada.co.id – Pemain ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan, tak terima dianggap berlebihan setelah dipaksa mundur dari All England 2021.
Jordan menilai anggapan berlebihan yang dialamatkan kepada pemain tidak sejalan dengan jerih payah yang selama ini ia lakukan bersama rekan-rekan di pusat pelatihan nasional PBSI.
“Kalau ada yang melihat berlebihan berarti orang itu tidak melihat bagaimana perjuangan kami,” terang Praveen yang sama sekali tidak bermain di All England 2021.
Dalam program televisi Mata Najwa di Trans7, Rabu (24/3), Praveen juga menilai kerugian All England juga berdampak bagi tim badminton Indonesia jelang Olimpiade.
“Kita bisa lihat netizen mewakili kemarahan Indonesia. Semoga kejadian tidak seperti ini lagi karena itu merugikan, apalagi ada Olimpiade. Karena kita sudah menunggu dan persiapan, tetapi ada kejadian yang kurang jelas kayak ini, jelas kecewa sekali,” tuturnya.
All England 2021 menyisakan kenangan buruk bagi tim Indonesia lantaran dipaksa mundur setelah dinyatakan berada satu pesawat dengan seorang yang dikonfirmasi positif Covid-19 dalam penerbangan menuju Birmingham.
Sebanyak 20 dari 24 rombongan Indonesia menerima surat elektronik dari National Health Service (NHS) yang merupakan otoritas kesehatan Inggris untuk menjalani isolasi mandiri. Padahal setiba di Inggris, rombongan pemain, pelatih dan ofisial Indonesia sudah menjalani pemeriksaan Covid-19 dan dinyatakan negatif.
Sempat dinyatakan harus isolasi sampai 23 Maret, rombongan Indonesia bisa pulang pada 21 Maret setelah pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di London turun tangan.
Praveen yang berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti merupakan juara All England 2020. Namun mereka harus merelakan gelar pergi tanpa menjalani satu pun pertandingan.
Praveen/Melati sudah mengamankan tiket Olimpiade 2020 yang rencananya akan digelar di Tokyo, Jepang, pada pertengahan tahun ini. (wol/cnnindonesia/ari/d2)
Discussion about this post