MEDAN, Waspada.co.id – Eksekusi rumah warga di Jalan Sei Serapuh, Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, mendapat penolakan dari pemilik rumah dan berlangsung ricuh, Selasa (30/3).
Tampak terlihat, dipagar rumah yang akan dieksekusi terpasang bendera Partai PDI Perjuangan. Seorang ibu yang mengenakan jilbab hijau terlihat meronta minta tolong sembari menangis di pagar rumah.
“Kemana otak pengadilan ini. Kemana kami mau tinggal dibuat! Dimana? Dimana? Pakai hati nurani kalian,” kata ibu berjilbab hijau itu.
“Kami bukan PKI, jangan siksa kami. Aduh Dody kejam kali kau, Tega kau. Aku punya cucu yang tak berdosa. Kami orang miskin kami. Abang aku tukang becak dayung. Kami orang miskin. Itu belum inkraht dan cacat hukum. Kami ahli waris tidak ada tanda tangan tapi bisa dikalahkan. Sertifikat hak milik di BPN dibilang sertifikat sementara katanya. Ya Tuhan tolong kami,” teriaknya.
Di sisi lain, pihak kepolisian berulang kali mengingatkan untuk meninggalkan rumah. Namun peringatan tersebut tidak diindahkan, sehingga pihak kepolisian beserta sekelompok pemuda berompi hijau langsung coba untuk menerobos pagar rumah dengan kayu.
Pemilik rumah yang tidak terima dengan eksekusi tersebut melakukan perlawanan dengan menyiram air kotor, kepada aparat kepolisian dan petugas berompi hijau yang coba menerobos masuk dengan paksa.
Aksi penolakan tersebut berlangsung sekitar 15 menit. Dan pihak kepolisian berhasil mengamankan penghuni rumah. Peralatan yang berada di rumah dikeluarkan. Terlihat penghuni rumah tidak berdaya dan beranjak keluar dengan pengamanan dari kepolisian.
“Kami itu orang susah. Mau dimana kami tinggal, tolonglah,” ujar wanita penghuni rumah berbaju biru dan berjilbab cokelat kepada polisi yang membawanya keluar dari rumah.(wol/p3man)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post