MEDAN, Waspada.co.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Alwi Mujahit Hasibuan, mengatakan vaksinasi terhadap tenaga pengajar ataupun dosen akan dilakukan. Namun tahapan yang sekarang masih diperuntukkan untuk tenaga pelayanan yang bertugas di lapangan.
Menurutnya, meskipun dosen merupakan tenaga petugas publik, akan tetapi tidak sepenuhnya bertugas di lapangan, dan yang bertemu dan berinteraksi dengannya masih tergolong sedikit serta sangat terbatas.
“Jadi kita akan melaksanakannya secara bertahap dan proporsional, apalagi vaksin kita terbatas. jadi untuk sekarang ini untuk orang di lapangan dulu, seperti polisi, Satpol PP, wartawan, pelayanan publik, yang di lapangan langsunglah,” kata Alwi saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (26/3).
Alwi menyebutkan, bahwa semua masyarakat akan tetap di vaksin untuk mendapatkan kekebalan tubuh (hand immunity), namun hal tersebut akan dilakukan secara bertahap. Sebab vaksin yang tersedia saat ini sudah terdata dan diperuntukkan untuk orang telah mendaftar secara online.
Untuk itu ia menyarankan masyarakat yang mau melakukan vaksin agar mendapatkan terlebih dahulu, dengan mengirimkan surat kepada dinas kepada dinas kesehatan.
“Itukan ada yang mendaftar online, itu wajib duluan karena dia sudah terdaftar. Makanya sebenarnya, kalau ada yang mau kita vaksin. dia daftarkan dulu, dengan mengirim surat ke kami, nanti dibalas dan disitu nanti tertera alamat orang itu mengirim secara kolektif,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat Sumut mendukung suksesnya proses vaksinasi. Kemudian dalam proses mensukseskan vaksinasi dianjurkan tetap menjaga protokol kesehatan. karena itu kata Alwi, orang yang divaksin harus tetapkan 5M.
“Sebab dia tidak langsung mendapatkan kekebalan tubuh. Mari kita menjaga kesan terhadap vaksin ini positif. hal hal yang membuat pesan negatif itu kita hindari supaya vaksinasi kita berhasil 70 persen dari jumlah penduduk kita,” ungkapnya.
“Cukuplah satu tahun covid ini. jangan ada lagi ulang tahun. karena di sumut sudah 800 an orang yang meninggal. berapa ratusan keluarga yang berduka, apalagi yang sudah punya anak,” sambungnya.
Terakhir, Alwi mengingatkan masyarakat agar tidak tindakan yang positif, dan tidak perlu melakukan hal hal yang tidak perlu dilakukan, seperti memposting sertifikat di media sosial.
“Jangan memposting barcode yang ada di sertifikat, sebab itu akan merugikan diri sendiri apabila disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.(wol/man/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post