Waspada.co.id – Pemerintah RI mengaku belum memperoleh konfirmasi terkait Pemimpin kudeta Myanmar, Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing, yang dikabarkan diundang menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada 24 April mendatang.
Dikutip dari CNN Indonesia, Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengaku bahwa pihaknya belum mendapatkan banyak detail informasi mengenai pertemuan yang digelar secara khusus membahas situasi di Myanmar pascakudeta yang terus memburut tersebut.
“Saya belum tahu, kami masih menunggu konfirmasi dari Brunei,” kata Faizasyah .
Faizasyah menuturkan Brunei merupakan ketua ASEAN saat ini sehingga menjadi pihak yang berwenang mengatur detail KTT 24 April nanti. Menurut Faizasyah, Sultan Brunei telah mengirim surat undangan kepada seluruh pemimpin negara ASEAN untuk menghadiri KTT nanti dan tengah menunggu konfirmasi.
“KTT ini merupakan realisasi usulan Presiden Jokowi agar ada pertemuan tingkat tinggi ASEAN untuk membahas perkembangan di Myanmar. Brunei selaku Ketua ASEAN setuju dan selanjutnya mengkoordinasikannya dengan negara-negara anggota lainnya,” kata Faizasyah.
Menurut Faizasyah, sebagai inisiator pertemuan, Indonesia juga terus aktif berbicara dengan negara ASEAN lainnya.
Kabar Jenderal Aung Hlaing diundang ke Jakarta pertama kali diungkapkan oleh juru bicara Kemlu Thailand, Tanee Sangrat, pada Sabtu pekan lalu.
Namun, hingga kini, juru bicara junta militer Myanmar tidak segera menjawab terkait kehadiran Aung Hlaing dalam pertemuan di Jakarta nanti. Sementara itu Kementerian Luar Negeri Brunei menolak berkomentar tentang pengaturan KTT.
Asisten Direktur Divisi Hubungan Masyarakat Sekretariat ASEAN, Romeo Jr. Abad Arca, mengatakan KTT akan berlangsung di kantor pusatnya di Jakarta pada Sabtu di bawah protokol kesehatan dan keamanan ketat karena pandemi virus corona. Hingga kini masih belum jelas berapa banyak pemimpin negara yang akan hadir secara langsung.
Para penentang junta militer Myanmar mengecam undangan ASEAN bagi Aung Hlaing tersebut. Pemerintah tandingan Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional mendesak para pemimpin ASEAN juga mengundang mereka untuk menghadiri pertemuan di Jakarta pekan ini.
Wakil Menteri Luar Negeri untuk pemerintah bayangan, Moe Zaw Oo mengatakan ASEAN belum menjangkau mereka. (cnn/p2)
Discussion about this post