Binjai, Waspada.co.id – Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Kota Binjai gencar melakukan berbagai upaya untuk membenahi penataan pasar di kota setempat. Hal itu diutarakan Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Binjai, Joner Lumbantoruan.
“Bersama BPBD dan pihak kecamatan, kami terus upaya penataan Pasar Tradisional. Dengan kondisi pasar yang bersih dan rapi, tentunya pengunjung merasa nyaman untuk membeli berbagai kebutuhannya,” kata Joner, Kamis (10/6).
Upaya penataan itu, menurut mantan Wakil Direktur RSUD Djoelham tersebut, tentunya juga dibarengi dengan pendataan harga sembako setiap harinya. Selain itu, pendataan harga sembako akan rutin dilakukan melalui Kasi Perdagangan dalam dan luar negeri.
“Kami tetap mengontrol harga bahan kebutuhan di Pasar Tradisional, sehingga diharapkan tidak ada pedagang yang memanfaatkan situasi dengan cara menimbun sembako atau kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Joner pun mengimbau kepada para pedagang yang berjualan di Pasar Tradisional untuk selalu menjaga kebersihan, baik lokasi maupun barang dagangannya. Tak lupa, protokol kesehatan (prokes) ketat tetap diingatkan kepada para pedagang dan pembeli.
“Seperti kemarin, kami bersama BPBD dan pihak Kecamatan Binjai Utara membersihkan saluran air penuh sampah dan bulu ayam yang dibuang sembarangan di saluran air yang ada di Pasar Pagi. Sampah-sampah itu kami semprot dengan menggunakan mesin milik BPBD,” imbuhnya.
Lebih jauh, mantan Staf Ahli Wali Kota Binjai itu memaparkan beberapa pedagang mengeluhkan karena lokasi berjualan selalu gelap, sedangkan mereka harus tiba di pasar sebelum Subuh.
“Keluhan itu coba kami sikapi dengan membeli dan memasangkan bola lampu. Pak Wali juga memerintahkan untuk mengerjakan yang bisa dikerjakan demi keamanan dan kenyaman pembeli maupun pedagang,” ucap Joner lagi.
Joner juga mengatakan bahwa akan memfungsikan kembali aset-aset Pemko Binjai yang dinilai terbengkalai, namun masih bisa dimanfaatkan. Salah satunya seperti mobil Tera Ulang yang selama ini terparkir di Pujasera.
“Mobil itu kan harus bergerak, sebab kalau tidak bergerak dalam waktu lumayan lama, kan onderdilnya bisa berkarat atau rusak. Akhirnya saya perintahkan anggota menghidupkan mobil tersebut dan menjalankannya,” beber Joner. (wol/rid/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post