BINJAI, Waspada.co.id – Dinas Pertanian dan Peternakan kota Binjai mulai menggenjot komoditas daging sapi melalui program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) sebagai upaya peningkatan populasi ternak sapi dalam negeri.
Untuk kota Binjai sendiri, sejak tahun 2017 lalu Pemerintah Pusat sudah mencanangkan pengembangbiakan sapi Belgian Blue melalui Inseminasi Buatan (IB). Kepala Dinas Pertanian setempat, Agustawan Karnajaya, mengatakan program IB mampu meningkatkan populasi dan mutu hewan ternak.
Dijelaskannya ” pertama kali di program di Jawa Barat, sedangkan di Binjai masuk pada 2020 lalu. Ada 40 dosis semen beku (spermatozoa dari jantan unggul) yang diberikan Kementan untuk para peternak disini (Binjai-red).
Umumnya, ucap agus,” sapi Binjai itu sapi lokal, diantaranya seperti sapi peranakan ongole dan sapi bali. Sedangkan untuk peranakan import, ada sapi limosin dan sapi simental. Sejauh ini, sapi betina hasil Inseminasi buatan diberikan kepada para peternak di 3 Kecamatan di kota Binjai, yakni Binjai Barat, Timur, dan Selatan. Dimana sebelumnya proses IB dilakukan oleh inseminator.
“Dari 40 dosis yang kita uji ke ternak, hanya ada 18 ekor yang sesuai kriteria, setelah diseleksi lagi, sedikitnya ada 13 yang berhasil bunting penuh, dan sudah beranak 5 ekor sapi. Sisanya 8 ekor lagi, kita tunggu nanti di bulan Oktober – November 2021 mendatang seperti apa hasilnya,” sebut Agus, Senin (27/9).

Induk sapi, kata Agus harus di seleksi lagi sebelum dilakukan Inseminasi buatan, karena semen beku belum tentu berhasil terhadap semua sapi.
“Dengan adanya program ini, tentunya para peternak di Binjai lebih semangat, sebab bobot sapi lebih berat nantinya, berkisar di angka 600 – 700 Kg per-ekor dalam kurun waktu sekitar 3 tahun. Otomatis pendapatan peternak akan meningkat, sebab sapi Belgian kualitasnya cukup baik,” tukas dia.(wol/rid/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post