MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta para kepala daerah tidak ragu merealisasikan anggaran. Percepatan realisasi anggaran, menurutnya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut pasca-terhantam pandemi Covid-19.
Dari 1 Januari hingga 24 September 2021, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprovsu mencapai 57,02% atau sekitar Rp7,82 triliun. Capaian ini meningkat 7,72% usai mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada 18 Agustus lalu.
Percepatan serapan anggaran juga diikuti Pemerintah Daerah (Pemda) lainnya, seperti Kabupaten Langkat 56,48%, Serdang Bedagai 55,76, dan Tapanuli Tengah (Tapteng) 55,63%. Total serapan anggaran APBD Sumut per 24 September mencapai 48,92%.
“Tahun anggaran ini tersisa kurang lebih tiga bulan lagi, jangan ragu merealisasikan anggaran tetapi tepat dan benar. Di sini, kita berdiskusi dengan Kejatisu, Kapolda, BPK, dan BPKP, jadi tidak ada lagi alasan takut,” kata Edy saat Rakor Evaluasi PPKM dan Penyerapan Anggaran Penanganan Covid-19 se-Sumut di Hotel Grand Aston City Hall Medan, Senin (27/9).
Rakor dibuka resmi oleh Gubsu ditandai pemukulan gong. Acara dilanjutkan diskusi dengan narasumber Gubsu, Kapoldasu Irjen Pol R.Z Panca Putra, Kajatisu IBN Wiswantanu, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumut Eydu Oktain Panjaitan, dan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumut Kwinhatmaka.
Saat diskusi, Edy menjelaskan lambatnya serapan anggaran terjadi karena beberapa faktor seperti Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang mumpuni, takut kepada Aparat Penegak Hukum (APH), dan faktor alam. Selain faktor alam, Gubsu berharap tidak terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun (SILPA).
“Kelola keuangan yang baik berarti tidak ada SILPA, selain karena faktor alam ya seperti bencana atau yang lainnya sehingga program itu tidak bisa dijalankan. Kalau karena SDM dan keragu-raguan itu bisa diatasi, karena itulah kita berkumpul di sini,” sebut Gubsu.
Diingatkan selain APBD, realisasi anggaran penanganan Covid-19 juga secepatnya dilakukan. Per 18 September 2021 Sumut telah merealisasikan anggaran Covid-19 50,7% atau sekitar Rp87,2 miliar.
Kapoldasu menegaskan telah memerintahkan kepada jajaran bawahannya untuk mendampingi kepala daerah dalam merealisasikan anggarannya. Dengan begitu, diharapkan mereka terhindar dari tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Kajatisu menambahkan upaya pemulihan ekonomi dilakukan dengan tetap menekan penyebaran Covid-19. Protokol kesehatan (prokes) dan percepatan vaksinasi saat ini menjadi senjata utama dalam menekan penyebaran penyakit tersebut. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post