PALUTA, Waspada.co.id – Miris, di saat semua kendaraan pengguna minyak subsidi jenis solar sulit mendapatkannya hingga rela antri berjam-jam, tapi tidak dengan kendaraan roda empat jenis Toyota Kijang berpelat BM 1005 LP ini. Mobil berwarna merah yang bodynya sudah modifikasi menjadi tangki bermuatan 1.000 liter tersebut, dengan leluasanya membeli bahan bakar minyak.
Hal ini terjadi di salah satu Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) bernomor 14.229.329 yang berlokasi di jalan lintas Sumatera Langgapayung-Gunung Tua, tepatnya berada di Sitada Tada Kecamatan Halongonan Timur Kabupaten Padang Lawas Utara. Di mana kuat dugaan adanya main mata antara pihak pengelola SPBU dengan para pengoplos sehingga bebas melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat dan memperkaya diri sendiri dengan menjual kepada pihak lain di atas harga yang di tentukan pemerintah.
Ketika Waspada Online mempertanyakan perihal kejadian ini ke pihak manajemen, petugas kasir SPBU yang tak mau menyebutkan namanya beralasan bahwa menejer SPBU sedang tidak masuk karena sakit.
“Masalah itu kita tidak tahu menahu bang, kita hanya karyawan di sini. Kalau mau tahu tanyakan langsung sama menejer SPBU Pak Sotar, sebentar saya telpon,” ucapnya, Rabu (1/9).
Selang beberapa saat, seseorang yang mengaku pengawas SPBU dan suruhan menejer yang diketahui bernama Sahrul datang menanyakan atas dasar apa meliput dan mengambil gambar di wilayah SPBU tersebut.
“Apa dasar kalian mengambil gambar di SPBU ini dan apa kerugian kalian di sini? di sini kami juga lagi cari makan, jadi tolong lah saling menghargai dan jangan saling mengganggu,” katanya.
Salah seorang warga sekitar Arman Halim Harahap (35 tahun), mengaku bahwasanya pengoplosan minyak di SPBU 14.229.329 kerap terjadi baik itu jenis solar maupun peremium.
“SPBU ini di siang hari mau tidak melayani konsumen pemakai BBM jenis Bio Solar dan dan Peremium. Malam hari mereka melayani pembelian menggunakan jerigen dan mobil mini bus yang dirombak. Jadi kita para konsumen kecewa karena tak bisa dapat,” ungkapnya.
Arman berharap, pihak Pertamina dan aparat penegak hukum turun tangan melakukan pengecekan ke SPBU yang melanggar aturan tersebut agar tidak ada yang dirugikan oleh orang-orang yang ingin memperkaya diri sendiri.(wol/bon/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post