JAKARTA, Waspada.co.id – Peretas atau hacker asal China mengklaim telah menembus jaringan internal 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN). Peretasan itu dilaporkan Divisi Riset Ancaman Siber Recorded Future (perusahaan keamanan siber AS), Insikt Group.
Insikt Group melaporkan peretasan itu dilakukan oleh Mustang Panda, kelompok hacker asal Tiongkok yang dikenal dengan kampanye spionase siber dengan target kawasan Asia Tenggara.
Dilansir The Record, Minggu (12/9), peneliti Insikt pertama menemukan upaya peretasan ini pada April lalu saat mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX yang dioperasikan Mustang Panda berkomunikasi dengan host dalam jaringan pemerintah Indonesia.
Insikt menelusuri lebih lanjut komunikasi ini dan menemukan setidaknya upaya peretasan itu terjadi sejak Maret lalu. Titik intrusi dan metode pengiriman malware masih belum jelas, namun beberapa sistem masih terinfeksi.
Peneliti Insikt Group memberitahu pihak berwenang Indonesia tentang penyusupan tersebut pada Juni dan Juli lalu. Mereka mengklaim pejabat RI tidak ada memberikan umpan balik atas laporan tersebut.
BIN yang merupakan target paling sensitif juga disebut tidak membalas laporan The Record pada Juli dan Agustus. Sumber akrab dengan penyelidikan mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah mengidentifikasi dan membersihkan sistem yang terinfeksi.
Beberapa hari kemudian, peneliti Insikt mengonfirmasi host di dalam jaringan pemerintah Indonesia masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda. Kabar upaya spionase dunia maya ini datang ketika Indonesia-Tiongkok sedang membangun kembali hubungan diplomatik yang erat.
Sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, China telah bergabung dengan provinsi-provinsi di Indonesia selama dua tahun terakhir untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan dan implementasi Belt and Road Initiative yang diketahui inisiatif kebijakan luar negeri berinvestasi di negara-negara tetangga dalam rangka membangun ikatan politik dan perjanjian perdagangan.
(wol/aa/viva/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post