BINJAI, Waspada.co.id – Ditengah perkembangan jaman yang kian masif tak banyak ditemui pengrajin tenun dengan alat tradisional. Modernisasi seakan mengikis adat dan budaya dengan perlahan.
Ketua Wanita Unggulan Binjai (WUBI), Rini Riswani, menganggap pelestarian suatu tradisi perlu dijaga dan dikembangkan. Untuk itu, peran pemerintah daerah dibutuhkan agar adat dan budaya menyesuaikan seiring waktu berjalan.
“Diharapkan Pemko Binjai memberikan atensinya terhadap pengrajin yang masih mempertahankan alat tenun tradisional. Sebab mereka ada dengan karyanya, dimana di era modernisasi yang banyak menggunakan tenaga mesin, namun masih ada kelompok pengrajin dengan alat tenun tradisional di kota Binjai,” ujar Rini, saat mengunjungi Sanggar Karya Bunda, tempat pelatihan dan pembuatan Uis Karo, beberapa waktu lalu.
Sanggar itu berlokasi di Jalan Teuku Umar, Gang Jambu, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara.
Dilanjutkannya, Rini mengaku bangga dan mengapresiasi kelompok penenun uis tradisional. Karena keterbatasan sarana tak mengurangi semangat mereka untuk berkreasi.
“Apresiasi untuk mereka yang mengajarkan adik-adiknya menenun Uis Karo. Walau beratap langit beralaskan tanah, tapi tekad para penenun untuk membentuk regenerasi luar biasa. Saya sangat mendukung, nantinya akan kita perkenalkan Sanggar Karya Bunda dengan rekan-rekan lain,” ucapnya lagi.
Diketahui, Sanggar Karya Bunda yang berisi sejumlah penenun itu menggunakan lahan kosong sebagai lokasi latihan sekaligus pembuatan Uis Karo, kegiatan tersebut berlangsung sudah sekitar 1 bulan.
Ketua Sanggar Karya Bunda, Ade Fitri, menerangkan bahwa sanggar yang dipimpinnya saat ini membina 20 penenun pemula dari kalangan remaja. Bermodalkan ikhlas dan kemauan, dia bilang Sanggar terbuka bagi yang ingin belajar menenun Uis Karo dengan alat tradisional.
“Alhamdulillah, Ini sebagai bukti bahwa kami ada di Kota Binjai. Walau dengan tempat seadanya, berbekal kemauan dan niat yang ikhlas kami akan latih siapa saja yang mau belajar,” sebutnya.
Sebagai Ketua Sanggar, Fitri berharap adanya perhatian dari Pemerintah setempat, sebab Sanggar Karya Bunda juga merupakan binaan Disnaker Perindag Kota Binjai. “Saya harap Pemerintah Daerah dapat memperhatikan Kelompok penenun maupun Sanggar Karya Bunda. Terimakasih untuk Disnaker atas atensinya, tukas dia, Minggu (17/10).
Sementara, Kasi Logam Mesin Elektronika dan Alat Angkut (Kasi LMEA) Disnaker Perindag, Wiwin Ismanto yang sempat meninjau Sanggar, merespon baik aspirasi kelompok SKB, dan menyebut akan segera meneruskannya ke atasan.
“Sanggar ini layak untuk dibantu dan diperhatikan. Sebab selain sarana dan prasarana tempat yang tidak memadai, kreasi kelompok sanggar juga melestarikan tenunan tradisional Uis Karo, hal seperti ini patut didukung,” ungkapnya. (wol/rid/data3)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post