Waspada.co.id – Singapura terus mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak akhir Agustus lalu. Begitu besar peningkatan kasus infeksi corona itu, rumah sakit di Singapura dikabarkan terancam kewalahan melayani pasien.
Lonjakan ini terjadi sejak awal September lalu. Sebelumnya Singapura tak pernah melaporkan kasus Covid-19 lebih dari seribu dalam sehari. Tapi, kasus Covid-19 di Singapura terus melonjak hingga mencapai di atas dua ribu sehari pada 28 September.
Pada Kamis (21/10), penambahan kasus harian Covid di Singapura mencapai 3.439 kasus.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, mengatakan bahwa ada sejumlah alasan hingga kasus Covid-19 di negara itu kembali merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya vaksinasi.
Secara keseluruhan, 84 persen populasi Singapura sebenarnya sudah menerima vaksin dosis lengkap. Namun menurut Suryo, masih banyak lansia di Singapura yang tak mau divaksinasi.
“Karena Singapura ini wilayahnya sangat kecil, kemudian di rumah itu juga, ukuran rumahnya kecil-kecil dan jumlah orangnya banyak, muncul kekhawatiran di setiap rumah tangga itu menulari orang tuanya,” tutur Suryo dalam dialog yang diadakan KPC PEN bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Selasa (28/9).
Ia kemudian berkata, “Kita tahu banyak orang tua di Singapura itu karena merasa tidak akan pernah bepergian ke luar negeri, jadi mereka tidak mau divaksinasi.”
Tak hanya itu, Suryo juga menyatakan bahwa penyebaran virus corona varian Delta turut menjadi penyumbang lonjakan kasus Covid-19 di Singapura seperti di kebanyakan negara lainnya.
“Pengalaman dari Singapura, ketika varian baru (Delta) itu masuk, itu yang menjadi penyebab persoalan di Singapura, karena kasus impor di Singapura sebetulnya sangat rendah. Kasus penularan di dalam Singapura yang sangat tinggi,” ujar Suryo.
Pernyataan ini didukung oleh epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane.
“Singapura, Malaysia, hampir sama seperti kita beberapa bulan lalu. Serangan Delta yang mendominasi. Sebenarnya, bukan hanya di Asean saja. Di seluruh dunia, serangan Delta beri dampak besar terhadap peningkatan kasus,” tuturnya.
Suryo menambahkan, transmisi yang terjadi di pemberhentian kendaraan umum seperti MRT atau bus juga berperan dalam penyebaran kasus positif di Singapura.
Sistem kesehatan Singapura terancam kewalahan
Akibat lonjakan kasus ini, sistem kesehatan Singapura terancam kewalahan.
“Pada situasi sekarang, kami menghadapi risiko besar sistem perawatan kesehatan kewalahan,” kata Ketua Satuan tugas (Satgas) Covid Singapura, Lawrence Wong, seperti dikutip AFP.
Wong mengungkapkan hampir 90 persen tempat tidur isolasi di rumah sakit dan lebih dari dua pertiga tempat tidur ICU di negara itu terisi.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, pun meminta pasien Covid-19 yang masih muda dan telah mendapatkan vaksin penuh untuk dirawat di rumah, mengingat kapasitas unit gawat darurat hampir penuh.
“Ini agar tempat tidur rumah sakit, layanan UGD, sampai kepada mereka yang paling membutuhkan. Kapasitas ICU kami masih bertahan, tetapi UGD dan bangsal umum hampir penuh,” ujar Ong, sebagaimana dilansir dari Channel News Asia.
“Rumah sakit dan petugas kesehatan kami tidak dapat terbebani. Pada titik ini, ini adalah tantangan terbesar MOH (Kementerian Kesehatan) dan kami melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan ini.”
Lonjakan kasus ini terjadi ketika Singapura sebenarnya tengah mempersiapkan diri untuk mulai hidup berdampingan dengan Covid. Singapura sudah mengumumkan rencana ini sejak beberapa bulan lalu. Namun kini, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menyatakan bahwa Singapura baru akan memasuki fase kenormalan baru dalam tiga hingga enam bulan lafi.
“Setiap hari, Singapura semakin kuat, lebih tangguh, dan lebih siap untuk hidup dengan virus di tengah-tengahnya. Dan kenormalan baru ini akan berlangsung antara tiga hingga enam bulan lagi,” Lee Hsien Loong pada Sabtu (9/10).
Sejumlah pakar menyatakan bahwa Singapura memang harus memikirkan ulang rencana ini, Namun, sepertinya harus dipikirkan lebih lanjut mengingat kenaikan kasus harian positif Covid-19 di Singapura yang kian parah. (cnn/d2)
Discussion about this post