MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus mendorong Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar berorientasi ekspor. Ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Sumut usai menurun signifikan selama pandemi Covid-19.
Tahun 2020 saat Covid-19 melanda, pertumbuhan ekonomi Sumut mengalami kontraksi sebesar 1,07%, namun pada triwulan II 2021 perekonomian tumbuh sebesar 4,95%. Sektor yang berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Sumut, salah satunya adalah UKM.
“Tulang punggung pertumbuhan ekonomi kita adalah UKM. Karena itu, UKM salah satu strategi memulihkan ekonomi selama pandemi ini. UKM yang bisa bertahan selama pandemi itu yang berorientasi ekspor, jadi kita dorong UKM kita ke sana,” kata Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi saat Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI di Hotel Adimulia Medan, Rabu (27/10).
Selama pandemi, Pemprovsu bersama stakeholder terkait terus berupaya memperkuat UKM melalui optimalisasi APBD dengan fokus sektor rill dan mempercepat realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Berdasarkan keterangan Gubsu, Pemprovsu telah merealisasikan anggaran PEN sebesar Rp176 triliun dari Rp347 triliun.
Anggaran tersebut difokuskan pada program-program produktif seperti membantu UKM memasarkan produknya ke marketplace, mengedukasi pegiat UKM terkait baik terkait pemasaran digital, administrasi, standarisasi produk, dan pembiayaan.
“Banyak UKM kita yang belum melek teknologi, administrasi, standarisasi, dan kesulitan biaya, sehingga kesulitan mengekspor. Untuk pembiayaan kita dorong memanfaatkan KUR. Sampai Oktober, KUR telah disalurkan sebesar Rp10,5 triliun kepada 164.146 debitur. Kita harap ekonomi kita cepat pulih,” tambah Edy.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Darmayanti, menyebutkan hasil survei BI menunjukkan pandemi lebih berdampak pada UKM dengan pasar lokal. Dari 1.093 reponden (53% UKM non ekspor dan 47% UKM ekspor) UKM non ekpsor mengalami penurunan permintaan 72,7% dan UKM ekspor 57,4%.
“Sama-sama berat baik lokal atau yang ekspor, tetapi UKM berorientasi ekspor bisa lebih bertahan karena demand (permintaan) lebih baik ketimbang yang lokal. Karena itu, kita perlu dorong UKM berorientasi ekspor, agar pemulihan ekonomi lebih cepat,” kata Destry.
Pimpinan Tim Kunker Komisi XI DPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa, mengatakan pihaknya akan terus lakukan pengawasan memperkuat UKM karena penyumbang terbesar perekonomian Indonesia. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post