MEDAN, Waspada.co.id – Momen Hari Guru yang jatuh tanggal 25 November 2021, sebagai momentum yang dapat dikenang para tenaga pendidik dan pelajar di Indonesia.
Guru yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa merupakan sosok terdepan dalam dunia pendidikan dalam mencerdaskan bangsa. Momentum ini banyak harapan dirasakan para guru dan murid terhadap masa depan pendidikan kedepannya.
Hal itu diungkapkan Suci Ramadhani salah. Tenaga pendidik di salah satu sekolah di Kecamatan Percut Sei Tuan ini mengaku sangat prihatin dengan kondisi pendidikan saat ini, apalagi dihadapkan dengan pandemi.
“Bagi saya, pendidikan di Indonesia belum berjalan dengan baik sesuai dengan standarnya. Masih banyak anak-anak yang putus sekolah karena ketidakmampuannya. Apalagi saat sekarang ini masa pandemi, mereka harus dihadapkan belajar secara daring atau online, sehingga membuat para pelajar jadi malas untuk serius belajar, akibatnya pelajar harus memilih putus sekolah,” ungkapnya, Kamis (25/11).
Tahanan Polrestabes Tewas Diduga Dianiaya
Tahanan Unit Reskrim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan, Hendra Syaputra, warga Tanjung Anom, tewas diduga dianiaya.
Saat diketahui keluarga korban, tubuh dan bagian wajah Hendra Syaputra didapati badannya bekas lebam.
Adik korban Hermansyah kepada wartawan meminta Polda Sumut untuk mengusut tuntas adanya tindakan kekerasan terhadap tahanan Polrestabes Medan.
“Kami tidak menerima atas tindakan oknum polisi melakukan tindak kekerasan terhadap tahanan (almarhum, red) abang saya. Pihak keluarga melakukan proses otopsi terhadap jenazah almarhum guna proses menempuh jalur hukum agar perbuatan yang serupa tidak terjadi kembali kepada orang lain,” tegas Hermansyah, Rabu (24/11).
Sekolah di Medan Gunakan Pakaian Adat
Dalam momentum Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November, sejumlah sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA di Kota Medan kompak menggunakan pakaian adat.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Medan, Sabar, mengatakan dalam memperingati Hari Guru ini, mereka menggunakan pakaian adat dari berbagai suku yang ada di Sumut.
“Kalau upacara bendera itu tidak ada tapi kita tetap rayakan dengan menggunakan pakaian adat karena hari ini juga kita lepas guru purnabakti,” kata Sabar, Kamis (25/11).
Selain menggunakan pakaian adat, sekolah- sekolah tersebut mengadakan beberapa kegiatan seperti perlombaan ringan, upacara bendera, dan potong tumpeng.
(wol/man/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post