NAYPYIDAW, Waspada.co.id – Insiden pasukan keamanan Myanmar yang menabrakkan mobil ke arah demonstran anti-kudeta pada Minggu (5/12) menelan korban nyawa.
Sedikitnya lima orang tewas akibat peristiwa di Kota Yangon tersebut menurut laporan portal berita lokal Myanmar Now.
Selain itu, beberapa saksi mata di tempat kejadian mengatakan kepada Reuters, puluhan orang terluka.
Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan kendaraan yang menabrak pengunjuk rasa dan mayat tergeletak di jalan.
Kendati demikian, aksi protes kembali diadakan di Yangon pada sore hari meskipun terjadi kekerasan di pagi hari.
Pemerintah bayangan Myannmar atau Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) mengecam kekerasan tersebut sekaligus mengungkapkan kepedihahannya melihat beberapa pengunjuk rasa ditembak.
“Kami akan sangat menanggapi militer teroris yang secara brutal, tidak manusiawi membunuh para pengunjuk rasa damai yang tidak bersenjata,” kata NUG pada Minggu.
Diberitakan sebelumnya, massa kembali menggelar aksi protes menentang kudeta militer pada Minggu. Namun, baru beberapa menit setelah aksi dimulai, pasukan keamanan Myanmar menabraki massa.
“Saya tertabrak dan jatuh di depan truk. Seorang tentara memukuli saya dengan senapannya tetapi saya melawan dan mendorongnya ke belakang,” kata seorang demonstran kepada Reuters.
“Kemudian dia langsung menembak saya karena saya melarikan diri dengan pola zig-zag. Untung saya selamat,” imbuhnya.
Sementara itu, dua saksi mata mengatakan, sebuah mobil sipil yang dikemudikan oleh tentara Myanmar juga menabrak massa dari belakang.
Tentara tersebut lantas keluar dari mobil lalu memukuli dan menangkapi beberapa demonstran. Beberapa terluka parah dengan luka di kepala dan tidak sadarkan diri, menurut kedua saksi.
Aksi demonstrasi menentang kudeta militer di Myanmar belum terpadamkan meski lebih dari 1.300 orang tewas sejak 1 Februari. (kompas/data3)
Discussion about this post