Waspada.co.id – Ada banyak teori yang bisa kamu gunakan untuk menebak kepribadian seseorang. Umumnya, kepribadian seseorang diperkirakan berdasarkan zodiak, tahun kelahiran, dan golongan darah. Metode menentukan kepribadian berdasarkan golongan darah terkenal di Jepang dan dipopulerkan oleh Profesor Tokeji Furukawa pada 1930.
Golongan darah A diidentikkan dengan sifat yang teratur karena seluruh aspek dalam hidupnya terorganisir dengan baik. Orang ini juga terkenal dengan kritis, bertanggung jawab, dan konsisten terhadap seluruh hal yang ada di dalam hidupnya.
Ada sifat yang kurang disukai dari orang bergolongan darah A, yaitu sifat kepala dan perfeksionis. Orang ini kurang bisa memercayai urusannya ke orang lain karena ingin mendapatkan hasil yang maksimal dan sempurna.
Golongan darah B terkenal sebagai orang orang yang aktif, kreatif, dan selalu ingin tahu. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi jika sudah tertarik oleh suatu hal.
Namun, sayangnya orang bergolongan darah B terkenal dengan sifatnya yang santai dan kurang bisa mengikuti aturan yang sudah dibuat. Orang ini juga terkenal lebih mementingkan logika dibandingkan perasaan.
Golongan darah O terkenal mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, baik hati, enerjik, dan mudah menghargai pendapat orang lain sehingga kepribadian orang bergolongan darah O sangat disukai oleh banyak orang.
Sayangnya, orang bergolongan darah O terkenal dengan sifat santai seperti golongan darah B. Jika mereka berdua dipersatukan, seluruh pekerjaan akan dikerjakan pada tenggat waktu yang disediakan, bukannya malah mencicil kerjaan sebelum tenggat waktu datang.
Golongan darah AB terkenal dengan sifatnya yang sulit ditebak dan terkesan misterius karena kepribadiannya yang mudah berubah-ubah. Namun, sayangnya orang bergolongan darah AB tidak bisa tegas, mudah lupa, dan terlalu sensitif.
Namun, tahukah kamu, ternyata menentukan kepribadian berdasarkan golongan darah belum memiliki penelitian lebih lanjut yang dapat menguatkan kepercayaan tersebut. Oleh karena itu, teori ini masih belum bisa dikatakan valid seutuhnya. Meskipun demikian, orang Jepang tetap memegang teguh kepercayaan tersebut. Kalau kamu termasuk orang yang percaya atau tidak? (ngobrolin.id/d2)
Discussion about this post