MOSKOW, Waspada.co.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa menghina Nabi Muhammad tidak dianggap sebagai kebebasan berekspresi.
“Penghinaan terhadap Nabi Muhammad adalah pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan suci orang-orang Islam,” sebut Putin pada konferensi pers tahunannya sebagaimana dikutip TASS, Sabtu (25/12).
Putin mengatakan tindakan ini menimbulkan pembalasan ekstremis. Dicontohkan serangan terhadap kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris setelah penerbitan kartun nabi. Sambil memuji kebebasan artistik secara umum, Putin mengatakan hal itu ada batasnya dan tidak boleh melanggar kebebasan lain.
Putin mengatakan Rusia telah berkembang sebagai negara multi-etnis dan multi-pengakuan, sehingga orang Negeri Beruang Merah terbiasa menghormati tradisi satu sama lain.
“Di beberapa negara lain, rasa hormat ini tidak banyak tersedia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Putin juga mengkritik postingan foto Nazi di situs web seperti yang berjudul Resimen Abadi yang didedikasikan untuk Rusia yang tewas dalam Perang Dunia II.
PM Pakistan Imran Khan telah mendesak dunia barat menghormati sentimen komunitas Muslim sambil mempraktikkan ‘kebebasan berekspresi’ selama beberapa tahun terakhir. Dalam wawancara baru-baru ini dengan Al Jazeera, Khan mengatakan pemimpin Muslim tidak pernah menggambarkan Islam yang sebenarnya ke dunia Barat, terutama setelah insiden 9/11.
Meskipun terorisme tidak ada hubungannya dengan Islam, hal ini membuat umat Islam di negara-negara barat menghadapi Islamophobia. (wol/aa/okz/tass/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post