MEDAN, Waspada.co.id – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara angkat bicara tentang kasus oknum dokter yang memberikan vaksin kosong kepada siswa saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kecamatan Medan Labuhan.
Ketua IDI Sumut, Ramlan Sitompul, mengatakan sangat menyesal dan telah berkoordinasi dengan pengurus IDI Sumut serta Polda Sumut dalam menyelesaikan masalah tersebut.
“Kami sudah melihat dan sekilas mempelajari video itu ada hal-hal yang tidak semestinya terjadi. Untuk itu sesuai dengan ketentuan standard yang ada di profesi kedokteran, IDI Sumut akan melakukan pendalaman memeriksa teman-teman sejawat yang melakukan pekerjaan tidak sesuai karena merugikan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Dokter Gita yang menyuntikkan vaksinasi kosong kepada siswa saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Medan Labuhan, meminta maaf. “Dalam kasus ini saya selaku dokter meminta maaf,” ujarnya.
Diketahui, Polda Sumut dan Polres Belawan telah memeriksa lima saksi dalam kasus penyuntikan vaksin kosong yang diberikan kepada siswa SD yang viral di media sosial.
“Sejauh ini kasusnya masih dalam pendalaman. Kita terus bersinergi dengan IDI Sumut dan Kota Medan,” terang Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.(wol/lvz/data3)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post