MEDAN, Waspada.co.id – Bank Indonesia (BI) menargetkan penambahan sebanyak 15 juta penggguna pengguna baru untuk layanan pembayaran digital mengggunakan QR Code Standar Indonesia (QRIS) di tahun 2022 ini. Dari jumlah itu, di Sumatera Utara (Sumut) menargetkan bisa menambah 980 ribu pengguna baru.
Deputi Kepala BI Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumut, Ibrahim menuturkan target itu cukup optimis jika melihat jumlah pengguna QRIS di tahun 2021 lalu yang baru mencapai 12-13 juta pengguna. Sedangkan di Sumut sendiri ada 360 ribu pengguna QRIS.
“Secara nasional, target di akhir tahun 2022 sudah ada 27 juta. Kita harapkan diakhir tahun 2022, ada 1,34 juta pengguna QRIS di Sumut,” tuturnya di Medan, Jumat (4/2).
Untuk memenuhi target itu, BI akan melakukan ekspansi baik kepada merchant maupun pengguna (user), maupun ekspansi pada pengembangan layanan QRIS-nya. Begitu juga dengan ekspansi dengan melibatkan kolaborasi dengan kementarian/lembaga serta ekspansi ke wilayah 3T (terluar, terjauh, terbelakang).
“Pengguna baru yang akan menjadi sasaran nantinya kalangan aparat penegak hukum, seperti anggota TNI/Polri, Kejaksaan hingga Pengadilan. Kemudian Pemda dan BUMD, tempat ibadah, pendidikan maupun komunitas pariwisata,” jelasnya.
Dijelaskan, ada banyak keuntungan yang didapat jika menggunakan dompet digital. Selain mudah, dompet digital juga lebih memberi keamanan daripada membawa uang dalam bentuk tunai.
“Penambahan pengguna baru QRIS ini tentunya tetap akan diikuti dengan penambahan jumlah merchant. Di tahun lalu, jumlah merchant pengguna QRIS tercatat sebanyak 610.082 merchant,” katanya.
Meski melebihi target yang ditetapkan, tetapi ketersediaan layanan pembayaran nontunai melalui QRIS masih berpotensi untuk terus meningkat dan akan terus didorong khususnya untuk di wilayah di luar Kota Medan agar penyebarannya merata.
Ia menambahkan dengan ketersediaan yang lebih luas tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kemudahan masyarakat dalam menggunakan QRIS sehingga akan turut meningkatkan akseptasi dan mendorong penambahan pengguna baru.
“Jadi potensi supply yaitu program QRIS 12 Juta merchants di tahun 2021, akan semakin kuat implementasinya ketika diperkuat dengan sisi demand melalui program QRIS 15 juta pengguna/konsumen baru. Sehingga ekosistem digital pembayaran semakin kuat,” tambahnya.
Dari jumlah 610.082 merchant pengguna QRIS di Desember 2021, 373.338 merchant merupakan usaha mikro (61.1%), 156.039 merchant merupakan usaha kecil (25,5%), 39.149 merchant masuk kategori usaha menengah (6,4%).
“Kemudian 41.301 merchant merupakan usaha besar (6,8%), 783 merchant masuk kategori usaha regular (0,1%), dan kategori PSO sebanyak 231 merchant dan BLU sebanyak 1 merchant,” lanjutnya.
“Jika dilihat dari sisi lokasi yang terbanyak ada di Kota Medan yakni lebih dari 283 ribu merchant. Disusul Deliserdang sebanyak 78.000 merchant lebih dan 45 ribu lebih merchant ada di Kota Pematangsiantar,” tandas Ibrahim. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post