JAKARTA, Waspada.co.id – Pimpinan Asian Development Bank (ADB) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (18/2). Pertemuan tersebut membahas penanganan pandemi Covid-19 hingga dukungan ADB terhadap transisi energi di Indonesia.
Jokowi didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam pertemuan itu.
Sementara pimpinan ADB yang bertemu Jokowi yakni, Masatsugu Asakawa selaku President Asian Development Bank, Arif Baharudin selaku Excutive Director Representing Indonesia. Kemudian, Jiro Tominaga selaku Country Director, ADB Indonesia Resident Mission.
Suharso mengatakan, pertama Presiden Jokowi menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan Covid di Indonesia dalam pertemuan tersebut. Menurut dia, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara keempat di dunia yang sukses melakukan vaksinasi dengan di atas 330-an juta orang divaksinasi.
“Padahal kita adalah negara yang tidak memproduksi vaksin,” kata Suharso dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (18/2).
Kinerja Ekonomi Indonesia
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai kinerja ekonomi Indonesia yang pada kuartal IV pada tahun 2021 sudah berada di atas 5 persen. Suharso menyebut pihak ADB memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021.
“Meskipun _full year_ pada tahun lalu (pertumbuhan ekonomi) 3,7 persen tapi itu sudah bagus dan dipuji oleh ADB bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang _amazing_ kata beliau,” ujar Suharso.
Jokowi juga menjelaskan mengenai hilirisasi industri yang tengah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Menurut Suharso, Jokowi yakin jika hilirisasi industri akan bisa memberikan nilai tambah ekspor sekaligus memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia.
“Tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa yang kita bisa peroleh bisa 1 berbanding 20, dari USD1,1 (miliar) menjadi USD20,1 miliar hanya karena satu aturan bagaimana kita tidak mengekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk barang-barang jadi,” jelasnya.
Terakhir, pihak ADB menyatakan dukungannya terhadap pembiayaan dalam hal transisi energi serta pembiayaan-pembiayaan lainnya pada sejumlah proyek yang sedang berjalan.
“Juga pembiayaan-pembiayaan yang sedang berjalan karena ada 14 proyek hari ini dan sudah cukup lama, 55 tahun, ADB bersama Indonesia,” ucap Suharso. (wol/merdeka/ril/d2)
Discussion about this post