BINJAI, Waspada.co.id – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Kota Binjai, Sanni Abdul Fattah angkat bicara mengenai konflik yang dipicu pembangunan bendungan bener dan tambang andesit di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Ia menilai, Gubernur Jawa Tengah harus bertanggung jawab dengan situasi yang terjadi di Desa Wadas. Karena, rencana pembangunan proyek itu menimbulkan kericuhan dengan dugaan tindak kekerasan yang dialami penduduk desa.
“Dari yang kita tahu, ada 10 orang anak-anak di bawah umur ditangkap oleh aparat. Walaupun kita dengar bahwa semuanya sudah dibebaskan lagi. Tapi yang paling bertanggung jawab atas konflik ini adalah Gubernur Jawa Tengah, kok bisa-bisanya beliau itu memaksakan kehendaknya untuk membangun proyek nasional dengan cara-cara kekerasan,” cetus Sanni, Kamis (10/2).
Menurut hematnya, apa yang terjadi di Desa Wadas ini membuka kedok para penguasa yang mencari pencitraan, tapi pada dasarnya bertolak belakang dengan aslinya.
“Dari peristiwa ini kita bisa melihat, bahwa ternyata aparat masih saja bertindak represif kepada warga masyarakat. Apa memang dengan cara-cara seperti itu menghadapi masyarakat yang menolak keinginan para penguasanya?,” ungkapnya.(wol/rid/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post