DOLOKSANGGUL, Waspada.co.id – Meskipun ruang isolasi terpusat (Isoter) sudah ada di Desa Nagasaribu II, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbahas dan ruangan di RSUD Doloksanggul.
Ternyata, ruang isolasi masih kurang. Sehingga, rumah dinas (Rumdis) Direktur RSUD Doloksanggul dijadikan untuk rumah dinas mantan Direktur dr Netty Simanjuntak, ‘disulap’ menjadi ruangan isolasi.
Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Doloksanggul, dr Heppy Depari, mengatakan penggunaan rumah dinas itu khusus untuk tenaga kesehatan (Nakes) yang terkonfirmasi Covid-19.
Menurut pejabat defenitif Kepala Tata Usaha di RSUD Doloksanggul ini, rumah dinas itu dimanfaatkan bagi Nakes untuk orang tanpa gejala atau gejala ringan.
“Khusus untuk Nakes RSUD Dolok Sanggul yang terkonfirmasi Covid-19, tapi tidak bergejala atau gejala ringan,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (17/2).
Dijelaskannya, kini sudah ada empat orang Nakes dirawat di rumah dinas tersebut. “Sudah pak, empat orang di Rumdis itu sekarang,” ucapnya.
Ia tidak dapat merinci keempat orang Nakes ini, apakah itu dokter atau perawat. “Saya sibuk mengurus penanggulangan Covid ini,” singkatnya.
Disinggung, kenapa rumah dinas dijadikan ruangan isolasi, Heppy mengaku, ketersediaan penuh. “Tidak ada ruangan lain pak. Isoter yang di Nagasaribu hampir penuh,” jawabnya.
Ditanya berapa kapasitas ruangan isolasi di rumah sakit dan sudah berapa terisi pasien Covid-19 dengan jumlah tenaga medis untuk memantau pasien selama 24 jam. Heppy hanya menjawab maaf. “Maaf Pak, data sudah kami kirim ke Dinkes,” singkatnya.
“Sudah sepakat semalam pak, dengan Dinkes kami hanya mengirim data ke Dinkes,” jawabnya lagi. (wol/ds/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post