MEDAN, Waspada.co.id – Belum lama ini warga media sosial sempat dihebohkan dengan keputusan korban angin puting beliung di Jalan Pancasila Kecamatan Medan Denai, memulangkan bantuan yang diberikan Pemko Medan dalam hal ini Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan.
Pasalnya bantuan berupa 4 batang batang kayu dan seng tersebut dianggap belum mampu menyelesaikan persoalan rumah Ridwan yang kini porak poranda dihantam angin puting beliung beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Kepala BPBD Kota Medan M Husni, mengaku bahwa dinamika tersebut merupakan hal yang lumrah. Meski begitu, pihaknya bersama pihak kecamatan dan kelurahan akan terus melakukan pendekatan dan penjelasan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam tersebut.
“Bantuan yang kita berikan saat ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah pascabencana. Kita memaklumi apa yang dilakukan korban. Namun, bantuan yang kita berikan berkelanjutan, bukan hanya yang diberikan saat ini saja,” ucapnya, Kamis (31/3).
Dikatakan Husni, bahwa kini pihaknya bersama Muspika Medan Denai masih terus melakukan pemetaan di lokasi guna menyalurkan sisa bantuan yang sudah disiapkan. “Total korban angin puting beliung ada 54 KK, dan masing-masing rumahnya berbeda kerusakannya. Oleh sebab itu kita petakan dulu. Setelah itu baru kita salurkan bantuan sesuai apa yang dibutuhkannya,” ujarnya.
Husni mengungkapkan, bantuan berupa 4 batang kayu dan beberapa lembar seng yang diberikan merupakan bentuk tanggap darurat pemerintah. Oleh sebab itu, dirinya berharap para korban dapat bersabar.
“Ini bencana yang kita tidak bisa menghindarinya. Yang pasti, pemerintah peka dengan apa yang dirasakan korban. Setelah dilakukan pemetaan, kita bersama instansi terkait akan menyalurkan bantuan kembali. Jadi semua tidak bisa instan, semua ada prosesnya,” katanya.
Disinggung adakah korban lain yang memulangkan bantuan tersebut, Husni mengaku, saat ini hanya satu orang saja. Selanjutnya BPBD tetap melakukan pendekatan dan memberi penjelasan terhadap korban.
“Masyarakat juga harus paham, kita tidak bisa langsung membangun atau memperbaiki rumah yang rusak tersebut. Apalagi korbannya ada 54 KK bukan 1 KK. Untuk korban yang memulangkan bantuan, kita tetap akan memberikan bantuan,” pungkasnya.(wol/mrz/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post