MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah terus menunjukkan keseriusan dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
Sebanyak 12 provinsi termasuk Sumut menjadi prioritas menjalankan rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah yang juga Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di Sumut
Bersama Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut Mhd Irzal mengaku optimis Sumut dapat mencapai target penurunan angka stunting sebesar 14% pada tahun 2024.
“Saya yakin dan percaya kalau kita bergerak sesuai ketentuan dan kerja sama baik antar-OPD dinas,”
“Terkait hingga nanti juga dengan Kemenag, dalam hal ini KUA, kita optimis target bisa terlaksana,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, usai menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Sumut dan jajaran di Medan, Selasa (8/3).
Lebih lanjut, Ijeck menyebutkan target kasus stunting harus turun 14% untuk Sumut dan juga nasional pada Juli 2024.
“Dalam kaitan ini kita harus bergerak by data yang sudah disiapkan secara nasional by Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) sampai dengan petugas lapangan di setiap desa,” katanya.
Stunting, lanjut Ijeck, memang harus jadi prioritas sebagai upaya mempersiapkan generasi penerus yang lebih baik.
Dalam kaitan ini, bukan hanya soal gizi, tapi lingkungan atau sanitasi harus diperhatikan dan semua instansi terkait sama-sama bekerja.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Mhd Irzal, menambahkan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 30.969 pendamping keluarga yang akan disebar di seluruh kabupaten/kota di Sumut.
Tim pendamping keluarga ini terdiri atas bidan, kader KB, dan anggota PKK di desa yang telah dilatih.
“Nantinya, mereka akan mendampingi keluarga-keluarga yang berisiko stunting di antaranya calon pengantin, ibu hamil, ibu dalam masa interval kehamilan serta ibu dengan anak usia 0-59 bulan. Insya Allah, kita optimis dengan pendampingan yang baik ini,” ujar Irzal.
Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dikeluarkan Kemenkes, angka stunting di Sumut mencapai 25,8%.
Angka kasus stunting tertinggi di Sumut ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) 47,7%, Kabupaten Padanglawas 42%, dan Pakpak Bharat 40%. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post