BINJAI, Waspada.co.id – Hingga hari ini, 6 orang warga Binjai dan 3 warga Kabupaten Langkat masih terjebak Insiden Rusia–Ukraina di Kota Chernihiv.
Di antaranya Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian dan Rian Jaya Kusuma, warga Binjai.
Sedangkan tiga orang warga Kabupaten Langkat yakni Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas.
Wali Kota Binjai Drs. H Amir Hamzah MAP menyikapi hal ini, mengatakan pihak Pemko telah melakukan koordinasi dengan Instansi terkait sebagai upaya evakuasi kepulangan WNI asal Binjai-Langkat di Ukraina.
“Saya sudah minta Kesbangpol Linmas agar mengkoordinasikannya ke Provinsi untuk segera diinformasikan ke Dubes Indonesia di Ukraina supaya mereka segera dipulangkan,”
“Namun kita pastikan mereka itu benar-benar orang Binjai, walaupun kabarnya ada juga warga Kabupaten kota lain,” sebut Amir, di Balai kota, Senin (7/3).
Intinya, sambung dia, pihaknya merasa prihatin dengan insiden di Ukraina dan Pemko bakal terus mengawal dan pantau proses upaya evakuasi mereka.
“Ya kita doakan lah semoga mereka baik-baik saja dan dapat segera dipulangkan,” katanya.
Sebelumnya, para keluarga WNI menggelar Zoom Meeting Dubes RI LBPP untuk Ukraina Gofur, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Perdagangan Kota Binjai Drs H Hamdani Hasibuan.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Nelly Rosa Hasibuan S.STP, Ketua PWI Binjai Arma Delisa Budi, Direktorat Eropa 2 yang membawahi Ukraina
Dan Rusia Lucky Winardi, Direktur Perlindungan Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dan Karina Wulandari, di Binjai Command Center (BCC), Senin (7/3).
Ariadiyah, Istri dari WNI yang bekerja di Kota Chernihiv, Ukraina menuturkan bahwa masih melakukan komunikasi melalui Video Call dengan keluarganya.
“Sebagai seorang istri tentu kami khawatir dengan keselamatan keluarga disana. Kami harap kepada Pemerintah agar segera melakukan evakuasi,”
“Saat ini disana lagi musim salju dan tentunya iklimnya sangat dingin. Suami saya bilang saat berada di Bunker, ia tidur dengan posisi duduk,” terang dia.
Dubes RI LBBP untuk Ukraina Periode 2017-2021, Yuddy Chrisnandi, mengaku mengenal kesembilan warga asal Binjai dan Langkat yang sudah bekerja di Pabrik Plastik di Kota Chernihiv sejak tahun 2018 lalu.
Yuddy menjelaskan, Kota Chernihiv merupakan jalur tentara Rusia melalui Belarusia.
“Untuk melewati jalur tersebut memerlukan waktu, karena diluar pabrik lebih bahaya daripada di dalam pabrik.”
“Pemerintah Ukraina menerapkan jam malam di kota Chernihiv lantaran jalur tersebut merupakan jalur tentara Rusia menuju Belarusia,” terangnya lagi.
Pemerintah Indonesia yang ada di Belarusia maupun di Ukraina, Yudy sebut hingga saat ini terus berusaha melakukan evakuasi terhadap seluruh Warga Negara Indonesia yang terjebak. (wol/rid/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post