JAKARTA, Waspada.co.id – Perdagangan Kamis (14/4) kurs rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.344 per dolar Amerika Serikat . Jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Kurs rupiah berhasil menguat 0,13%. Sementara dalam sepekan, kurs rupiah juga menguat 0,13%. Hal yang sama terjadi di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI).
Kurs rupiah ditutup menguat 0,07% ke Rp 14.349 per dolar AS. Sementara jika dihitung dalam seminggu terakhir, mata uang Garuda ini menguat 0,11%.
Menurut Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual menjelaskan, dari sisi sentimen eksternal, sebenarnya kurang mendukung rupiah karena inflasi di AS yang tinggi memicu spekulasi soal agresivitas kebijakan moneter The Fed ke depan.
Hanya saja, dua hari terakhir telah terjadi koreksi pada yield US Treasury yang sudah menguat tajam.
“Para investor melakukan profit taking di US Treasury, rupiah pun diuntungkan dengan hal ini,”
“Di sisi lain, dari dalam negeri, sentimen untuk rupiah sendiri cukup baik dalam sepekan ini,” ujar David.
Menurut David, sentimen positif untuk rupiah datang dari aliran dana investor asing yang mengalir di pasar saham. Hal ini seiring dengan adanya IPO besar pada pekan ini yang mendorong dana tersebut masuk.
Selain itu, ia juga meyakini masih tingginya harga komoditas sejauh ini turut menjadi sentimen positif.
Pasalnya, hal tersebut membuat aliran modal dari eksportir masih cukup kencang sehingga berpotensi membuat trade balance masih akan tetap surplus.[kontan/wol/w1n]
Discussion about this post