KUTALIMBARU, Waspada.co.id – Sebanyak 22 santri dan 32 dyah Pesantren Darularafah diwisuda dalam acara Wisuda Tahfiz di Aula Al Munawwarah Pesantren Darularafah Raya Jl. Berdikari Desa Lau Bakeri Kec. Kutalimbaru, Kamis (26/5).
Pimpinan Pesantren Darularafah Raya, H. Harun Lubis ST MPsi, berharap Program Tahfiz Alquran dapat lebih disempurnakan lagi. “Kami banyak PR untuk program ini, terutama tentang masalah sanad Alquran. Kami harus memfasilitasi para santri untuk sanad Alquran, jadi bukan hanya sekadar hafal tapi juga hafiz yang bersanad. Jadi saat ini kita cari lembaga-lembaga yang mampu mengeluarkan sanad Alquran tersebut,” harap Harun.
Dikatakan, untuk Program Tahfiz Alquran ini sendiri, pihak pesantren kekurangan pembimbing. “Jadi setiap tahun kami melakukan seleksi, hanya 20 persen yang bisa diterima. Hal ini karena bermasalah di kuota pembimbing. Kita juga dalam menyeleksi pembimbing sangat ketat, ini agar para santri bisa maksimal dalam menjalankan program ini,” terangnya.
“Dalam seleksi tersebut juga, hal yang paling penting yakni seleksi tahsin, jadi anak-anak yang masuk program tahfiz ini, mereka tajwid dan tahsinnya sudah lancar. Jangan sampai ketika sudah masuk program ini, baru belajar masalah tahsin,” tambahnya.

Lanjut Harun, Program Tahfiz Alquran merupakan salah satu program unggulan di sekolah ini, sehingga membuat para orang tua dan santri sendiri antusias mengikuti program ini. “Terlebih memang banyak santri yang berprestasi dalam tahfiz Alquran,” ujarnya.
Kemudian juga, kata Harun, pesantren terus melakukan pengembangan yang lain seperti pengkajian-pengkajian Ulumul Alquran. Pihaknya sejauh ini terus berinovasi, sesuai dengan perkembangan teknologi, intinya harus beradaptasi tanpa menghilangkan nilai-nilai agama.
“Lalu, tahun depan juga kami akan buka Program Unggulan Sains di tingkat Madrasah Aliyah dan SMA. Tujuannya agar para santri yang lulus dari sini bisa bersaing untuk masuk ke perguruan tinggi negeri ternama di fakultas sains, seperti kedokteran, teknik, maupun MIPA,” terangnya.
“Untuk lebih mematangkan program ini kami juga akan bekerjasama dengan beberapa pihak, seperti bimbingan belajar dan lainnya untuk meramu kurikulum program tersebut,” tutup Harun.
Sebagai tambahan, Pesantren Darularafah Raya juga memiliki berbagai macam ekstrakulikuler baik di bidang olahraga dan seni salah satunya Laskar Quran. Laskar Quran berdiri sejak tahun 2009, tapi pada saat itu masih bernama Program Salafi, yakni program yang ditujukan untuk mendidik santri penghafal Alquran yang memiliki kemampuan di bidang bahasa, baca kitab kuning dll.
Pada tahun 2011 kemudian berubah nama menjadi Program Taruna Quran dan pada tahun 2016 program tahfidz terus dikembangkan dengan asrama dan kegiatan khusus yang bernama Laskar Quran.
Tahun ini Pesantren Darularafah Raya melaksanakan wisuda Tahfidz yang ke-4 dengan jumlah wisudawan 22 Santri dan 32 Dyah. Saat ini Pesantren Darularafah Raya sudah melahirkan lebih dari 500 orang Hafidz/ah yang sudah tersebar di berbagai kampus baik dalam dan luar negeri. (wol/ari/d2)
Discussion about this post