DOLOKSANGGUL, Waspada.co.id – Masyarakat petani yang menetap di Desa Lobutua, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), merasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada Bupati Dosmar Banjarnahor.
Kebanggaan itu dirasakan masyarakat setelah menikmati hasil pertanian jagung meningkat dari program Bupati Humbahas yang dicanangkan sejak tahun 2017 lalu.
Ucapan terima kasih itu disampaikan Abner Lumbantoruan bersama para petani lainnya kepada Bupati Dosmar saat melakukan kunjungan kerja dengan meninjau progres pekerjaan pembangunan rekonstruksi/peningkatan kapasitas struktur jalan Pargaulan-Lobutua-Batas Taput, Kamis (12/5).
Abner mengungkapkan, semula lahan pertanian cabe dan tomat beralih kepada tanaman jagung, mengalami peningkatan secara ekonomi bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
“Sebagai rasa bangga dan senang kami, terima kasih kepada bapak bupati yang telah memberikan perhatiannya kepada masyarakat Humbahas, khususnya kepada masyarakat ekonomi menengah,” ungkap boru Hutasoit dengan senyum sumringah.

Sebelumnya, mereka tidak percaya pada program bupati tersebut, karena harga yang tidak begitu ada nilai jualnya. “Tapi, kami sekarang percaya, sudah harga jual netral dan pengeluaran bercocok bertanam jagung ini tidak terlalu tinggi. Cocok untuk kami yang ekonomi menengah ke bawah. Tidak seperti cabe, karena kebutuhannya banyak dan harganya tidak stabil, selain itu cuaca,” ungkap petani lain, boru Sihombing.
Warga berharap Bupati Dosmar untuk membantu bibit jagung dan alat pertanian ke desa mereka. “Selain itu, kami mengundang pak bupati untuk hasil perdana jagung nantinya,” harap mereka.
Bupati Dosmar mengaku bangga dengan semangat kebersamaan keluarga Abner Lumbantoruan dalam mendukung program Pemerintah Humbahas. “Terima kasih banyak kepada keluarga di sini dan warga sekitar yang percaya akan program pemerintah,” ungkap Dosmar.
Dosmar mengisahkan, program jagung yang dicanangkannya ini adalah merupakan program untuk kesejahteraan masyarakat. Program jagung ini tepat bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, karena pengeluaran bercocok tanam jagung tidak terlalu tinggi.
Padahal dirinya sempat dibully oleh masyarakat, karena disebut Bupati Jagung dari program yang dicanangkannya sejak tahun 2017 lalu. Walaupun disebut Bupati Jagung, demi kesejahteraan masyarakat ke depan, ia pun tidak menghiraukannya. “Terbukti, sekarang apa yang dirasakan masyarakat, saya rasakan juga,” ungkap Dosmar.
Ia berharap, kepada masyarakat Desa Lobutua agar tetap bersyukur kepada Tuhan. Karena, program ini juga titipan dari Tuhan. “Jangan lupa ya, hasil penjualan jagung ini bisa disisihkan ke gereja,” pinta Dosmar dengan senyum sembari akan datang di panen perdana. (wol/ds/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post