BATUBARA, Waspada.co.id – Pemerintah Kabupaten Batubara mengikuti Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak Tingkat Nasional. Apel tingkat Nasional diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berlangsung secara virtual di Aula Rumah Dinas Bupati, Komplek Tanjung Gading Inalum, Kecamatan Sei Suka, Kamis (12/5).
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Batubara H Zahir diwakili Wakil Bupati Oky Iqbal Frima bersama Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) drg Wahid Khusyairi dan Wakil Ketua TP-PKK Batubara, DPRD Batubara, Kejari Batubara, Danramil 02/AP, Danramil 03/LP, Danramil 04/TL, serta para OPD.
Deputi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, menyampaikan tujuan tersebut agar angka stunting di seluruh Indonesia menurun, sehingga target BKKBN pada 2024 dapat mencapai 14 persen hingga dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Batubara sebesar 30,9%. Untuk menepis angka tersebut, perlu dilakukan penimbagan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) secara massal kepada lebih dari 90% balita. Hasilnya, angka stunting berada di angka 18,35%.
Kadis Kesehatan P2KB Batubara Wahid Khusyairi, mengatakan hasil yang didapat dari penimbangan tersebut merupakan angka awal untuk memenuhi target nasional yakni 14 persen. “Diharapkan dengan angka tersebut, Pemerintah Batubara akan menurunkan angka stunting sekitar 2% setiap tahunnya sampai tahun 2024. Ini langsung arahan Bupati Zahir kepada seluruh jajaran di lingkungan Dinas Kesehatan P2KB,” jelas Wahid.
Ia menambahkan, bahwa Kabupaten Batubara memiliki 888 TPK yang akan bertugas mendata dan melakukan pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga resiko tinggi stunting. “Hadirnya TPK untuk memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantin sehingga memenuhi syarat untuk menjadi calon pengantin yang sehat dan siap hamil, dan bayi yang dilahirkan terhindar dari stunting.” lanjut Wahid.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian data verifikasi dan validasi keluarga berisiko stunting oleh Wakil Bupati Oky bersama dengan Kadis Kesehatan. Hal tersebut menandakan bahwa TPK sudah resmi untuk bertugas di masing-masing daerah. Acara Kemudian diakhiri dengan pemberian bantuan sembako kepada 10 orang yang merupakan keluarga berisiko stunting.
Dalam meningkatkan pelayanan aparatur pemerintah atas pelayanan publik terkhusus untuk penanganan stunting, Bupati Zahir selalu mengingatkan untuk melakukan pendataan yang akurat dan terupdate sehingga dapat mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat yang sejalan dengan misinya. (wol/mad/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post