JAKARTA, Waspada.co.id – Pasca meninggal dunia Dorce Gamalama duka masih dirasakan keluarga dan sahabat atas kepergian Dorce Gamalama pada Rabu (16/2/2022).
BACA: Makam Dorce Ambles, Keluarga ‘Lepas Tangan’, Mimi: Anak Angkat Jangan Mau Enaknya Aja!
Memang, kenangan dan wejangan pemilik nama asli Dedi Yuliardi Ashadi masih terekam dengan baik di ingatan mereka.
Seperti Ira Safira, sahabat Dorce Gamalama, mengatakan bahwa semasa hidup, sosok yang akrab disapa Bunda Dorce itu sangat peduli
Dengan keempat anak angkatnya yang sudah dianggap seperti anak sendiri. Ia pun selalu berpesan agar mereka tetap rukun meski dirinya sudah tiada.
“Dari dulu mereka rukun-rukun aja. Ya namanya bersaudara ya beliau menanamkan emang begitu (harus rukun),” ujar Ira Safira dikawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selatan.
BACA: Ketahuan Selingkuh, Raffi Ahmad Digampar! Wajah Gigi Sembab Kayak Habis Nangis
Dorce berharap pemerintah DKI memperhatikan artis-artis tua yang sudah renta. Dan memberikan tempat.
Dorce tak pernah bosan menyampaikan agar anak-anaknya tetap rukun. Buatnya itu adalah kunci keharmonisan sebuah keluarga.
“Siapa pun itu seorang ibu. Walaupun anak angkat, keluarganya harus rukun-rukun yang baik. Jangankan yang udah meninggal, yang kita hidup juga begitu,” lanjut Ira.
BACA: Tanah Makam Dorce Amblas, Kakak Kandung: Saya kutuk kalian sama pengacaranya
Saking cinta dan sayangnya Dorce kepada anak-anaknya, ia sempat menitipkan kepada sahabat sebelum meninggal dunia.
“Kalau ke kita pesannya (Dorce)’ Het, Ra, kalau gue udah mati titip ya anak-anak. (Hetty dan Ira jawab) ‘oh siap, iya, iya,’” tutur Hetty.
Diketahui Dorce Gamalama meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19. Sempat mendapatkan perawatan intensif di RSPP Simprug, Dorce sempat tak sadarkan diri selama 10 hari sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Jenazah Dorce Gamalama dimakamkan di TPU Bantar Jati, Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022), satu liang lahat dengan sepupunya.
Profil Dorce Gamalama

Dorce Gamala lahir di Solok, Sumatera Barat, 21 Juli 1963 dari pasangan Achmad dan Dalifah. Waktu lahir, kedua orangtuanya memberi nama Dedi Yuliardi Ashadi sebagai anak laki-laki yang lucu.
Dedi yang masih berusia 1 tahun ditinggal oleh kedua orangtuanya karena meninggal. Ia kemudian diurus oleh neneknya Siti Darama. Menginjak umur 2 tahun, Dedi dibawa neneknya tinggal di Jakarta.
Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), Dedi mulai ikut tarik suara. Ia tampil menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers.
Demi hobinya ini, Dedi memilih menekuni bernyanyi ketimbang memperhatikan pelajaran sekolah di bangku SMP.
Di tengah menjalani profesinya, Dedi merasakan adanya perubahan pada dirinya sebagai seorang laki-laki. Ia malah tertarik dengan sesama laki-laki dan merasa sebagai wanita.
Maka mulai saat itu, ia memosisikan dirinya sebagai wanita dengan segala atribut perempuan ia kenakan.
Ia pun dipanggil Dorce Ashadi. Nama ini diberikan oleh Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls.
Untuk mendukung totalitas kepribadian dan penampilannya di atas panggung, Dorce melakukan operasi kelamin alias transgender di Surabaya.
Belakangan namanya lebih dikenal dengan nama Dorce Gamalama. Nama Gamalama diambil dari sebuah nama Gunung di Ternate.
Dan setelah pulang haji, ia juga menambakan namanya menjadi Dorce Gamalama Halimatussadiyah.
Dorce pun mulai terkenal seiring masuk stasiun TVRI Surabaya dan TVRI Pusat. Dorce makin melambung namanya setelah dibuatkan film, dengan judul Dorce Sok Akrab dan Dorce Ketemu Jodoh.
Kepiawaian Dorce juga ditunjukkan di layar kaca. Ia memandu acara Dorce Show di TransTV dari tahun 2005-2009. Sebelumnya, ia juga menjadi pembawa cara Kencan di Indosiar.
Sejak tak lagi memegang acara tv, ia lebih banyak menjadi bintang tamu di acara reality show dan program off air.(viva/wol/w1n)
Discussion about this post