Waspada.co.id – Membaca novel bisa jadi alternatif paling mujarab untuk mengusir kebosanan atau mengisi waktu luang. Ada banyak jenis novel dengan kisah yang beragam, mulai dari kisah bahagia, menegangkan, mengharukan, hingga menyedihkan. Semua kisah tersebut bisa memberikan pengalaman membaca yang berbeda.
Ada kalanya tidak semua cerita memiliki happy ending. Ada kisah yang memiliki alur sedih seperti patah hati, konflik dalam keluarga, atau kejadian tragis yang membuat hati pembaca ikut tersentuh pada setiap kalimat yang tertuang.
Novel dengan cerita yang menyedihkan dapat menjadi opsi untuk mengisi waktu luang di rumah. Meski kisahnya bisa membuat nangis Bombay. Nyatanya, novel dengan alur sedih mampu membuat pembaca ikut hanyut menyelami kisahnya.
Berikut Waspada Online telah merangkum Lima novel beralur sedih, bikin kamu nagis bombay.
1. Di Tanah Lada – Ziggy Z
Novel ini mengambil sudut pandang anak-anak dalam melihat dan memaknai hidup. Di tanah lada adalah cerita tentang kehidupan keluarga tak harmonis yang diceritakan dari sudut “aku”, gadis enam tahun bernama Salva yang tergila-gila pada buku kamus.
Tokoh utama tidak menunjukkan gambaran emosi kebencian pada ayahnya, lebih kepada takut atau kecewa. Bahkan, penulis kerap mengubah emosi negatif yang muncul menjadi bahan yang mengandung humor gelap. Mungkin ini salah satu asyiknya membaca dari sudut pandang tokoh anak kecil.
2. Tujuh Hari untuk Keshia – Inggrid Sonya

Mengangkat tema tentang hubungan ayah dan anak yang sama sekali belum pernah bertemu selama 16 tahun lamanya. Hubungan keduanya diceritakan dengan sederhana dan tampak nyata apa adanya.
Semua tokoh yang ditampilkan memiliki konflik masing-masing, namun penulis mampu mengemas cerita dengan epic dipadu dengan gaya bahasa yang berhasil mengaduk emosi pembaca.
3. Laut Bercerita – Laila S Chudori

Novel yang mampu mengaduk-aduk perasaan ini berkisah tentang mahasiswa yang bernama Biru Laut yang getol menentang pemerintahan orde baru bersama aktivis Winatra dan Wirasena. Laut harus mendapat penyiksaan, diculik dan dikhianati oleh orang yang dipercaya.
Laut menemui ajalnya dengan cepat karena disekap selama tiga bulan karena melawan pemerintah. Tak hanya itu, novel ini juga menceritakan kisah lain tentang kehilangan yang dirasakan oleh anggota keluarganya. Meski berlatar sejarah, namun membaca novel ini membuat emosi pembacanya memuncak sekaligus menyedihkan dan mengharukan.
4. Ayahku (Bukan Pembohong) – Tere Liye

Novel ini berkisah tentang seorang anak bernama Dam yang besarkan dengan kisah-kisah dongeng yang diceritakan ayahnya. Namun, lambat laun Dam merasa bahwa ayahnya hanyalah pembual belaka yang pintar mengarang cerita. Sampai akhirnya Dam percaya bahwa semua perkataan ayahnya benar setelah mencari kata kunci terkait nama ibunya di internet.
Namun, saat Dam menemukan kebenaran tentang kisah ayahnya, semua terlambat karena ayahnya ditemukan meninggal di pusara ibunya. Nah, jika ladies membaca novel ini, siapkan sekotak tisu, ladies karena kisahnya mampu bikin nangis sampai dada sesak saking harunya.
5. The Midnight Library – Matt Haig

Novel ini menceritakan mengenai seorang gadis bernama Nora. Pada malam dia ingin mengakhiri hidupnya, tiba-tiba dia berada di “The Midnight Library”, yaitu perpustakaan antara hidup dan mati, dengan jutaan buku yang berisi kisah hidupnya jika dia mampu membuat keputusan yang berbeda. Di perpustakaan ini, Nora mencoba menemukan kehidupan baru yang paling dia harapkan dan dia sukai.
Buku ini banyak mengandung pelajaran hidup. Hal yang paling berkesan adalah mengenai keterhubungan kita dengan sekeliling. Semua orang pasti pernah menjadi seperti Nora. Mereka yang seringkali merasakan kesepian dan merindukan interaksi dengan orang lain. Buku Perpustakaan Tengah Malam memberi banyak hal yang bisa dipelajari. Seperti setiap pilihan kecil bisa membuat perubahan besar dalam hidup.(berbagaisumber/wol/ond/d2)
Discussion about this post