MEDAN, Waspada.co.id – Oknum dokter inisial KG terpaksa dilaporkan ke SPKT Polda Sumut karena diduga tidak mau bertanggungjawab setelah melakukan kelalaian yang mengakibatkan bayi pasiennya lahir prematur.
Laporan itu dilayangkan AN (30) warga Marindal, bersama kuasa hukumnya karena menjadi korban.
“Kami Kantor Hukum Krisna & Rekan mendampingi AN membuat laporan polisi atas dugaan kelalaian seorang dokter spesialis SpOg berinisial KG,” kata kuasa hukum korban, Ramses Napitupulu SH, Jumat (17/6).
Ramses menyebutkan, laporan dikarenakan dokter KG diduga melakukan operasi yang kehamilan korban baru 35 minggu 4 hari. Ironisnya, ada perbedaan antara data dokter KG dengan data di rumah sakit.
“Namun kami melihat ada sedikit perbedaan keterangan di box baby rumah sakit yang menyebutkan 38 minggu atau 39 minggu. Jadi kami memohon kepada Polda Sumut untuk memanggil dokter dan pihak rumah sakit untuk bertanggungjawab atas kelalaian tersebut,” sebutnya.
Pengacara ini berharap agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban seperti kliennya di rumah sakit tersebut. Karena meleset hitung hari kelahiran hingga bayi lahir prematur, dr KG, juga dilaporkan ke IDI.
“Akibat kejadian ini, sang bayi sampai saat ini di ruang ICU dengan biaya perhari fantastis dari Rp5 juta hingga Rp10 juta,” terang Ramses.
Sebelumnya, diduga melakukan kelalaian sehingga melahirkan bayi prematur, AN bersama kuasa hukumnya telah melakukan somasi terhadap salah seorang dokter inisial KG yang bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) yang sangat terkenal di Jalan Samanhudi, Kota Medan.
AN mengungkapkan, dirinya melakukan cek kandungan (USG-red) di tempat prakteknya dokter KG pada 24 Mei 2022 lalu. “Besoknya langsung dilakukan operasi kelahiran. Dan setelah dipastikan dengan seksama ternyata usia kehamilan saat itu hanya 35 minggu 4 hari sehingga bayi lahir prematur,” ungkapnya.
“Padahal pemeriksaan kehamilan sebelumnya, dokter sudah sepakati 6 Juni 2022 kemarin sebagai waktu untuk persalinan bayi kami bang,” ucap AN.
Terpisah, dokter KG saat dikonfirmasi Waspada Online malam ini via telepon seluler, menolak untuk memberikan jawaban dan menolak nomor panggilan. Namun ketika kembali dihubungi melalui panggilan WhatsApp terkait kasus bayi lahir prematur mengaku lagi di rumah sakit.
“Lagi di rumah sakit,” tutupnya.(wol/lvz/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post