KISARAN, Waspada.co.id – Menjadi budidaya Ihan Batak yang umum dikatakan Ikan Jurung tak semudah yang kita pikirkan. Seperti yang dilakukan Sutrisno, warga Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, harus bersusah payah memelihara Ikan Jurung tersebut di tepi Sungai Asahan.
Ayah tiga anak ini mengaku, ia telah membangun sejumlah kolam yang diisi banyak ikan, termasuk Ikan Jurung yang menjadi primadona. Menjadi budidaya yang sudah pioneer pembudidaya di kampungnya telah dirintisnya sejak lima tahun lalu.
“Dulu saya beli per ekor bibitnya Rp10 ribu. Beli sebanyak 200 ekor, Alhamdulillah panen empat tahun, bagus hasilnya. Sekarang kami cari sendiri. Dulu itu betul-betul tradisional kita. Pakannya pun apa yang mampu kami berikan seperti biji sawit. Sekarang sudah kami coba pakan pelet. Mungkin bisa lebih cepat panen,” ujar Sutrisno kepada Waspada online Rabu (15/6).
Menurut Sutrisno, Ikan Jurung punya nilai jual harus memiliki ukuran berat di atas 1 kg. Untuk mencapai ukuran berat 1 kg bukan perkara mudah, karena harus melihat aspek makanan, kolam, dan suhu air.
Bagi para pembudidaya Ikan Jurung dengan berat lebih dari 1 kg seperti yang dilakukan Sutrisno, dibutuhkan waktu selama tiga tahun. Hal itu dilakukannya dengan semangat dan ketekunan dalam melakukan budidaya ikan jurung, sehingga banyak permintaan.
Salah satunya, PT Indonesia Asahan Aluminium, Ikan Jurung telah masuk pasar internasional. Pembelinya adalah dari Malaysia dan Singapura untuk menerima berapapun produksi ikan yang hidup di air deras dan jernih tersebut, karena rasa yang enak dan tinggi kandungan gizinya.
Tak heran, ikan ini memiliki harga yang bisa dikatakan cukup tinggi di pasaran dengan berat 1 kg mencapai Rp1 juta (dalam keadaan hidup) dan Rp350 ribu dalam keadaan mati. Status ikan yang “dihormati” dalam adat Batak ini, permintaan sangat tinggi, rasa yang enak, dan harga yang selangit membuat Ikan Jurung dengan nama latin neolissochilus sumatranus (cyprinidae) merupakan salah satu ikan endemik di Sumut dengan salah satu habitat di Sungai Asahan.
Dengan ukuran yang cukup besar dan rasa yang cukup enak, tak heran jika Ikan Jurung menjadi salah satu ikan yang menjadi menu kuliner masyarakat suku Batak di Sumut ketika melakukan upacara-upacara adat.
Melihat hal ini, PT Inalum melakukan berbagai dukungan mendasar untuk memastikan bahwa budidaya ikan bernilai tinggi ini bisa memberikan kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat.
Perusahaan membangun berbagai alat pemijahan di atas lahan milik Sutrisno, sehingga para pekerja dari kelompok usaha Sutrisno bisa lebih mahir dalam memijah Ikan Jurung dan akan lebih mudah bagi mereka mendapatkan bibit berkualitas.
PT Inalum juga mengirim kelompok usaha Sutrisno selama sepekan untuk melakukan pembelajaran dan training budidaya ke Padangsidempuan yang telah lama memiliki budidaya Ikan Jurung.
“Sudah sekolah kami ini. Sekarang sudah diterapkan. Gedung pemijahan yang dibantu Inalum juga sudah kami gunakan. Ke depan kami memang masih butuh bantuan infrastruktur kolam. Karena kolam jurung harus dibuat mirip habitat aslinya,” pungkas Sutrisno. (wol/dan/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post