TEBINGTINGGI, Waspada.co.id – Kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ke Nias, Serdang Bedagai, dan Tebingtinggi diyakini akan membuat pariwisata Sumut semakin menggeliat.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah saat menerima kunjungan Menparekraf ke Istana Kerajaan Melayu di Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kamis (23/6).
“Pemprov Sumut dan masyarakat berterima kasih atas kunjungan Mas Sandi. Kunjungan ini pasti akan berdampak pada semakin bergeliatnya pariwisata Sumatera Utara,” ujar Ijeck, sapaan akrab Wagub Sumut didampingi Pj Wali Kota Tebingtinggi M Dimiyathi.
Selain semakin menggeliatnya pariwisata di Sumut, kehadiran Sandiaga Uno juga diharap dapat mendorong pembangunan di sektor pariwisata, khususnya di daerah-daerah.
“Kalaulah sudah Mas Menteri, bukan sekadar turun tapi juga memperhatikan kebutuhan di daerah. Pemprov tak akan mampu bila seluruh pembangunan di kabupaten/kota dilimpahkan seluruhnya ke kami, pak,” ujar Ijeck kepada Sandiaga.
Sektor pariwisata, lanjut Ijeck, adalah salah satu sumber meningkatkan ekonomi daerah. Pariwisata yang berkembang dengan baik dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan pajak dan nasional serta mendukung sektor lain secara ekonomi.
“Untuk itu kami sangat berterima kasih atas kunjungan Mas Menteri yang sudah sekaligus mempromosikan pariwisata Sumut dengan datang ke Nias kemudian Sergai dan Tebingtinggi ke Rumah Melayu ini,” tutup Ijeck.
Menanggapi hal ini, Sandiaga Uno mengatakan pihaknya telah melihat beberapa desa wisata di Sumut yang potensinya sangat besar. Beberapa hal yang harus diperbaiki, di antaranya infrastruktur jalan dan jaringan.
“Tadi saya ke Desa Bulu Duri Sergai, cantik sekali potensi alam dan budayanya. Tinggal kita lengkapi dengan infrastruktur secara 360 derajat. Jalan penting, tapi kita akan bangun infrastruktur lainnya karena kemitraan pemerintah pusat, dunia usaha maupun daerah dibutuhkan untuk pemenuhan kesiapan destinasi pariwisata kita,” ujarnya.
Sandiaga juga mengapresiasi upaya Pemko Tebingtinggi yang telah membuat konsep Sungai Pasang menjadi Waterfront City seperti dikembangkan di Banjarmasin, Pontianak, dan Kairo. Di Kairo, pengunjung bisa mengarungi Sungai Nil sambil makan malam.
“Karena itu, mari kita gunakan peluang desa wisata ini untuk peluang usaha dan membuka dunia kerja. UMKM hidup, masyarakat hidup, berbagai atraksi seperti arung jeram, dan lainnya hidup, ini konsep trend baru berbasis alam dan budaya,” tutupnya. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post